Pertemuan Rutin Kader Kesehatan Desa Sitirejo Dihadiri Mahasiswa UB di RT 10 RW 03.


Pertemuan Rutin Kader Kesehatan Desa Sitirejo Dihadiri Mahasiswa UB di RT 10 RW 03

Kegiatan Rutin yang Istimewa

Desa Sitirejo kembali menggelar pertemuan rutin kader kesehatan pada hari Sabtu, 26 April 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di RT 10 RW 03, tepatnya di rumah kader kesehatan, Ibu Lia. Ada yang berbeda dalam pertemuan kali ini karena kader kesehatan Desa Sitirejo kedatangan tamu dari kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya Malang atau UB.

Acara dimulai sekitar pukul 10.30 WIB dengan suasana santai dan penuh keakraban. Para kader tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan. Selain dihadiri para kader, pertemuan ini juga didampingi oleh bidan desa, Ibu BD Endah Retno Pratiwi S.st yang hadir untuk mendampingi kegiatan para kader yang berada di bawah naungannya.

Kehadiran Pihak Puskesmas Wagir

Menambah semarak suasana, pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Puskesmas Wagir, yakni Ibu Bunarmi. Dalam kesempatan tersebut, Bunarmi memberikan penjelasan mengenai pentingnya assessment kader kesehatan. Ia menyampaikan bahwa penilaian kader menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kinerja pelayanan kesehatan di tingkat desa.

Menurut Bunarmi, assessment ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kader tentang tugas-tugas pokok mereka serta untuk mengevaluasi kemampuan kader dalam mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan di masyarakat. Assessment ini juga menjadi dasar untuk penyusunan program pelatihan berikutnya yang lebih tepat sasaran.

Ia menekankan bahwa peran kader kesehatan di masyarakat sangat vital. Oleh sebab itu, peningkatan kapasitas kader melalui evaluasi rutin sangat diperlukan untuk menunjang kualitas layanan kesehatan, khususnya dalam upaya promotif dan preventif di lingkungan masyarakat.

Pentingnya Assessment Kader Kesehatan

Bidan desa, Ibu BD Endah Retno Pratiwi S.st, juga memberikan pemahaman mengenai assessment kader kepada seluruh peserta pertemuan. Ia menegaskan bahwa kader tidak perlu merasa takut atau grogi dengan adanya penilaian. Ibu Endah menjelaskan bahwa apa yang akan dipraktikkan nantinya, seperti kegiatan seputar posyandu, termasuk penimbangan berat badan, tinggi badan, dan pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), adalah hal yang sudah biasa dilakukan oleh para kader.

Ia mengingatkan kader untuk selalu percaya diri dalam melaksanakan tugasnya dan memahami bahwa penilaian ini bertujuan untuk membantu meningkatkan keterampilan dan pemahaman mereka agar semakin efektif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Penggunaan Teknologi dalam Kegiatan Kesehatan

Ibu Endah juga menambahkan bahwa di era digital saat ini, penting bagi para kader untuk dapat mengoperasikan HP. Ia menyebutkan bahwa teknologi kini mempermudah banyak hal, termasuk dalam kegiatan kesehatan masyarakat. Kader harus mampu memanfaatkan HP untuk berbagai keperluan, seperti mencatat data, mengakses informasi kesehatan, atau bahkan berkomunikasi lebih cepat dengan sesama kader atau pihak puskesmas. Kemampuan ini penting agar para kader bisa tetap relevan dan efisien dalam melaksanakan tugas di masa kini.

Sosialisasi Penyakit Diabetes Melitus

Mahasiswa Universitas Brawijaya yang hadir dalam kegiatan ini turut berkontribusi dengan mengadakan sosialisasi tentang penyakit diabetes melitus. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader mengenai salah satu penyakit tidak menular yang angka kejadiannya terus meningkat di masyarakat.

Dalam pemaparannya, para mahasiswa menjelaskan tentang faktor risiko terjadinya diabetes melitus, gejala-gejala yang perlu diwaspadai, serta pentingnya deteksi dini dan pengelolaan penyakit ini. Mereka juga memberikan tips pencegahan, seperti mengatur pola makan, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, serta melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara berkala.

Untuk meningkatkan pemahaman kader, para mahasiswa memberikan kuis interaktif berupa prites di HP. Kader diminta untuk menjawab 10 pertanyaan terkait diabetes melitus secara langsung di perangkat mereka. Kuis ini bertujuan agar kader lebih memahami penyakit ini dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah diakses. Kegiatan ini juga membantu kader untuk meningkatkan pengetahuan mereka secara langsung melalui teknologi yang kini semakin penting di dunia kesehatan.

Ramah Tamah dan Foto Bersama

Setelah sesi sosialisasi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi ringan antara kader, mahasiswa UB, serta narasumber dari Puskesmas Wagir. Suasana terasa akrab dan penuh kekeluargaan. Para kader berbagi cerita tentang pengalaman mereka di lapangan, sementara mahasiswa dan pihak puskesmas memberikan tanggapan dan saran membangun.

Sebagai penutup, seluruh peserta kegiatan melakukan sesi foto bersama di halaman rumah kader, Ibu Lia. Suasana keceriaan sangat terasa saat momen foto bersama ini, menjadi simbol eratnya kerja sama antara kader kesehatan, mahasiswa, dan pihak puskesmas.

Setelah berfoto, kegiatan dilanjutkan dengan ramah tamah. Para peserta menikmati hidangan ringan sambil berbincang santai, mempererat hubungan kekeluargaan yang selama ini telah terjalin. Momen ini menjadi kesempatan emas untuk saling mengenal lebih dalam dan memperkuat semangat kebersamaan.

Komitmen Berkelanjutan untuk Kesehatan Desa

Pertemuan rutin ini bukan hanya sekadar agenda berkumpul, tetapi juga menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama lintas sektor untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa Sitirejo. Pihak puskesmas memberikan motivasi tambahan bagi para kader untuk terus berkembang.

Di masa depan, diharapkan kolaborasi seperti ini bisa terus dilakukan secara berkala. Kader sebagai ujung tombak kesehatan desa diharapkan semakin siap menghadapi tantangan di lapangan, mulai dari masalah penyakit menular hingga penyakit tidak menular seperti diabetes melitus.

Dengan semangat yang tinggi, para kader kesehatan Desa Sitirejo menunjukkan bahwa perubahan besar di bidang kesehatan masyarakat bisa dimulai dari langkah kecil yang konsisten di tingkat desa. Pertemuan kali ini menjadi catatan penting dalam perjalanan mewujudkan desa yang lebih sehat, mandiri, dan berdaya.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال