" Uji Pestisida: Langkah Konkret Menuju Pertanian Sehat di Desa Sitirejo "

Sitirejo, Wagir – Dalam upaya menjaga kualitas hasil pertanian sekaligus melindungi kesehatan konsumen dan petani, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang menggelar kegiatan Uji Pestisida yang berlangsung pada hari kamis , 26 Juni 2025 di Balai Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir.

Kegiatan ini menjadi bagian dari program peningkatan pengawasan terhadap bahan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) serta edukasi kepada para petani agar menggunakan pestisida secara bijak, sesuai dengan aturan dan dosis yang dianjurkan.

Kehadiran Tokoh Pemerintah dan Antusiasme Warga Tani

Kegiatan uji pestisida ini dihadiri langsung oleh perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, selaku narasumber sekaligus penguji lapangan. Turut hadir dalam acara ini Kepala Desa Sitirejo, Bapak Buwang Suharja, serta Sekretaris Desa Sitirejo, Ibu Sugiarti, yang memberikan dukungan penuh terhadap program ini.

Bapak Buwang menyampaikan pentingnya kegiatan semacam ini sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam menjaga kualitas produk pertanian lokal yang menjadi kebanggaan warga desa.

 “Kita ingin Sitirejo dikenal bukan hanya sebagai desa pertanian, tapi juga sebagai desa yang peduli terhadap kualitas pangan dan kesehatan konsumennya. Edukasi seperti ini sangat penting agar petani bisa lebih bijak dalam menggunakan pestisida,” ujar Bapak Buwang di hadapan peserta.

Tujuan dan Manfaat Uji Pestisida bagi Petani dan Konsumen

Uji pestisida yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah hasil pertanian warga mengandung residu pestisida berbahaya yang melebihi ambang batas yang diperbolehkan. Bapak dari Dinas Ketahanan Pangan menjelaskan bahwa langkah ini penting untuk memastikan keamanan pangan serta mendorong petani agar beralih ke pola tanam sehat, seperti pertanian organik atau pengendalian hama terpadu (PHT).

 “Banyak petani belum memahami bahaya jangka panjang dari penggunaan pestisida berlebihan. Melalui kegiatan ini, kita ingin membuka wawasan mereka, memberikan edukasi praktis, dan mendorong perubahan bertahap ke pertanian yang lebih sehat,” terang Bapak Hari.

Selain melakukan uji laboratorium terhadap sampel hasil pertanian dari warga Sitirejo, tim dari dinas juga memberikan penyuluhan langsung mengenai jenis-jenis pestisida yang dilarang, dosis pemakaian yang aman, hingga waktu interval penyemprotan yang benar agar residu tidak tertinggal di produk panen.

Pemeriksaan Langsung dan Hasil Sementara

Para petani membawa sampel hasil pertanian mereka seperti cabai, tomat, bayam, dan sawi yang kemudian diuji menggunakan alat deteksi cepat residu pestisida. Hasil awal menunjukkan bahwa sebagian besar sampel masih dalam ambang batas aman, meski beberapa di antaranya menunjukkan adanya kecenderungan penggunaan pestisida yang terlalu sering.

Tim dinas mencatat hasil tersebut dan akan melakukan pendampingan lanjutan bagi kelompok tani yang produknya perlu perbaikan dalam hal penggunaan pestisida.

Ibu Sugiarti, selaku Sekretaris Desa, menyampaikan bahwa pihak desa siap bekerja sama dengan pihak dinas maupun kelompok tani untuk membuat pelatihan berkelanjutan serta menyusun regulasi tingkat desa terkait penggunaan pestisida yang lebih bertanggung jawab.

“Kita akan dorong adanya program edukasi reguler dan mendorong pemakaian pestisida ramah lingkungan. Ini untuk jangka panjang, demi generasi petani dan konsumen ke depan,” ujarnya.

Langkah Strategis Menuju Pertanian Ramah Lingkungan

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para petani, terutama anggota kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Sitirejo. Mereka menyadari bahwa tren pasar kini semakin selektif terhadap produk yang aman dikonsumsi, apalagi dengan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap pangan sehat.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Desa Sitirejo berencana menjalin kerja sama lebih erat dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk program pendampingan petani menuju pertanian organik, serta memperkuat sistem pengawasan internal antar petani.

Dengan adanya uji pestisida ini, Desa Sitirejo membuktikan diri sebagai desa yang siap bertransformasi menuju pertanian sehat dan berkelanjutan. Selain menjamin keamanan konsumsi, langkah ini juga akan menjadi nilai tambah bagi produk lokal Sitirejo agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk pasar modern dan ekspor.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال