Dalam upaya meningkatkan sinergi antar sektor dalam pembangunan sosial dan kesehatan, Mini Lokakarya Lintas Sektor Wagir digelar pada Kamis, 20 Februari 2025. Acara ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah desa, tenaga kesehatan, kader keluarga berencana (KB), serta berbagai elemen masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap isu-isu kesehatan dan budaya di wilayah Wagir.
Lokakarya ini menghasilkan beberapa poin penting yang menjadi fokus diskusi dan rencana tindak lanjut. Salah satu keputusan utama adalah pembatasan atau pelarangan keterlibatan anak usia dini dalam kegiatan seni dan budaya yang berlangsung hingga larut malam. Kebijakan ini diambil guna melindungi perkembangan fisik dan psikologis anak dari dampak negatif aktivitas yang berlangsung hingga larut.
Selain itu, lokakarya juga membahas pentingnya bimbingan dan pendampingan bagi kader-kader baru KB serta sub-PPKBD (Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa) di masing-masing desa. Untuk itu, Puskesmas dan Dinas Kesehatan diharapkan memberikan pembinaan secara berkala guna meningkatkan kapasitas kader dalam mendukung program KB di tingkat desa.
Isu lain yang mendapat perhatian adalah rencana tindak lanjut dalam menangani Penyakit Menular Seksual (P2P) dan HIV di wilayah desa masing-masing. Para peserta sepakat untuk meningkatkan upaya sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan serta penanganan penyakit ini melalui berbagai program berbasis komunitas.
Camat Wagir, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para peserta dalam lokakarya ini. "Sinergi lintas sektor sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan sosial dan kesehatan di masyarakat. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan harmonis bagi generasi mendatang," ujarnya.
Mini Lokakarya Lintas Sektor Wagir diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konkret dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi berbagai pihak. Dengan komitmen dan aksi nyata, berbagai isu strategis yang dibahas dapat segera diimplementasikan demi terciptanya perubahan yang lebih baik di tingkat desa.
