" Peringatan Hari Kartini, Perwaka Kebonagung Gelar Pertemuan Rutinan dengan Nuansa Kebaya "

Pakisaji – Kabupaten Malang. Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada bulan April, Perwaka Pabrik Gula Kebonagung yang terletak di Kecamatan Pakisaji ,  menggelar kegiatan pertemuan rutinan yang berbeda dari biasanya. Pertemuan yang diadakan pada hari Senin tanggal 5 mei 2025 mengusung tema “Jadilah Kartini Masa Kini: Cerdas dan Tangguh untuk Masa Depan Indonesia” dan diwarnai oleh kehadiran para ibu yang tampil anggun mengenakan kebaya.

Kegiatan ini diinisiasi oleh pimpinan Purwaka Pabrik Gula Kebonagung, Ibu Arifin, yang turut hadir langsung dan memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya meneladani semangat Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan pendidikan dan kesetaraan perempuan di era modern.

Menghidupkan Semangat Kartini Lewat Busana Tradisional

ibu Perwaka menggunakan kebaya ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat Kartini dalam mempertahankan budaya bangsa, khususnya dalam hal berbusana.

Ruang pertemuan pun tampak semarak dan penuh warna. Nuansa budaya Jawa yang kental begitu terasa ketika para ibu berjalan dengan penuh percaya diri dan anggun mengenakan kebaya dari berbagai motif dan warna.

“Ide mengenakan kebaya ini bukan sekadar simbolis, tapi juga mengajarkan bahwa perempuan Indonesia bisa tampil percaya diri dengan jati dirinya,” ujar Ibu Arifin dalam sambutannya. Beliau juga menekankan bahwa busana kebaya mencerminkan kekuatan, kelembutan, dan kearifan lokal yang menjadi ciri khas perempuan Indonesia.

Penilaian Peserta Terbaik: Keserasian dan Keluwesan Jadi Kunci

Sebagai bentuk apresiasi, pihak panitia juga mengadakan sesi penilaian untuk memilih tiga peserta terbaik yang dinilai paling serasi dan luwes dalam mengenakan kebaya. Penilaian ini dilakukan secara langsung oleh Ibu Arifin yang berkeliling menyapa peserta sekaligus mengamati penampilan mereka.

Kriteria penilaian meliputi keserasian warna kebaya, kecocokan dengan aksesoris, serta keluwesan dan sikap saat mengenakannya. Penilaian ini disambut antusias oleh para peserta yang terlihat mempersiapkan diri dengan matang.

Salah satu peserta adalah Ibu Yoela, yang tampil anggun dengan kebaya berwarna putih  kombinasi merah “Saya sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam acara seperti ini. Rasanya seperti kembali ke masa muda, dan tentu saja saya bangga bisa mengenakan kebaya di momen spesial ini,” ujarnya sambil tersenyum.


Menguatkan Solidaritas Perempuan di Lingkungan Kerja

Selain memperingati Hari Kartini, kegiatan ini juga menjadi wadah mempererat solidaritas antarpegawai perempuan di lingkungan Pabrik Gula Kebonagung. Melalui pertemuan rutin ini, para ibu tidak hanya berbagi cerita dan pengalaman, tetapi juga memperkuat jejaring sosial yang positif di tempat kerja.

Menurut salah satu panitia kegiatan, pertemuan semacam ini akan terus diadakan dengan tema-tema yang relevan. “Kami ingin agar kegiatan seperti ini menjadi tradisi yang mendukung semangat kebersamaan dan pemberdayaan perempuan,” katanya.

Kartini Masa Kini: Cerdas, Tangguh, dan Inspiratif

Tema besar acara kali ini, “Jadilah Kartini Masa Kini: Cerdas dan Tangguh untuk Masa Depan Indonesia”, menjadi refleksi bahwa perjuangan Kartini belum selesai. Di era modern, perempuan Indonesia diharapkan tidak hanya aktif dalam peran domestik, tetapi juga turut berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.

Dalam penutup sambutannya, Ibu Arifin menyampaikan harapannya agar semangat Kartini terus hidup dalam diri setiap perempuan di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. “Kita adalah Kartini masa kini. Kita harus cerdas, tangguh, dan berani mengambil peran untuk masa depan yang lebih baik,” tegasnya.

Acara ditutup dengan pengumuman tiga peserta terbaik yang mendapatkan apresiasi berupa hadiah simbol. Momen ini pun diabadikan dengan foto bersama, menciptakan kenangan manis yang akan selalu dikenang oleh seluruh peserta.

Dengan semangat kebaya dan semangat Kartini, pertemuan rutinan Purwaka Pabrik Gula Kebonagung tahun ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan kemajuan bisa berjalan beriringan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال