' Sanggar Tari "Jawi Kawi " Di Cafe Kembang Kopi Dusun Ngemplak : Menghidupkan Kembali Tari Topeng Malangan dalan Nuansa Modern '


Sanggar Tari "Jawi Kawi" yang terletak di Cafe Kembang Kopi, Dusun Ngemplak, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, kembali mengadakan kegiatan latihan rutin untuk menghidupkan kembali tari tradisional, salah satunya adalah Tari Topeng Malangan. Latihan yang terbuka untuk umum ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar, baik untuk mereka yang ingin belajar tari tradisional maupun bagi mereka yang ingin mengenal lebih dalam budaya lokal.

Tari Topeng Malangan: Mengangkat Kearifan Lokal

Tari Topeng Malangan adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari wilayah Malang, Jawa Timur. Tarian ini menggunakan topeng sebagai atribut utama yang menggambarkan berbagai karakter, seperti raja, prajurit, atau tokoh masyarakat dalam cerita-cerita rakyat setempat. Selain itu, tari topeng ini juga dikenal dengan gerakan-gerakan dramatis yang menggambarkan perasaan, emosi, dan karakter yang dibawakan oleh penari.

Tari Topeng Malangan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap budaya lokal yang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Melalui gerakan, ekspresi wajah, dan musik tradisional yang mengiringinya, penonton dapat merasakan kedalaman cerita dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Sanggar Tari "Jawi Kawi" dengan penuh semangat memperkenalkan dan mengajarkan tarian ini kepada masyarakat, terutama generasi muda.

Sanggar Tari "Jawi Kawi" dan Komunitas Jaringan Gunung Kawi

Sanggar Tari "Jawi Kawi" berdiri sejak empat tahun yang lalu dan telah menjadi pusat pengembangan seni tari tradisional di Kecamatan Wagir. Didirikan oleh Bapak Pietra Widiadi, seorang pembina yang sangat berpengalaman di bidang seni tari, sanggar ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan tari tradisional, khususnya Tari Topeng Malangan, serta berbagai jenis tari lainnya yang berasal dari Malang dan sekitarnya.

Sanggar Tari "Jawi Kawi" juga menjadi bagian dari Komunitas Jaringan Gunung Kawi, sebuah komunitas seni yang berfokus pada pelestarian budaya Jawa, khususnya tari dan seni pertunjukan. Komunitas ini terdiri dari berbagai seniman dan penggiat seni yang berasal dari berbagai daerah, termasuk dari Kecamatan Kepanjen, yang memiliki semangat yang sama untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang.

Para Guru Tari yang Berpengalaman

Latihan Tari Topeng Malangan di Sanggar Tari "Jawi Kawi" dipandu oleh dua guru tari yang sangat berpengalaman, Mas Angga dan Mas Indra, keduanya berasal dari Kecamatan Kepanjen. Meskipun mereka berasal dari daerah yang berbeda, mereka memiliki dedikasi yang tinggi untuk memperkenalkan dan mengajarkan tari tradisional kepada masyarakat luas.

Mas Angga dan Mas Indra dikenal sebagai guru tari yang memiliki pemahaman mendalam tentang tari-tarian tradisional Malang dan sekitarnya. Mereka tidak hanya mengajarkan gerakan dasar tari, tetapi juga mengajarkan filosofi yang terkandung dalam setiap gerakan dan simbol yang ada dalam tari tersebut. Dengan pendekatan yang penuh perhatian dan kesabaran, mereka berhasil menginspirasi banyak siswa untuk terus belajar dan mencintai seni tari tradisional.

Salah Satu Penari: Adik Citra dari Desa Sumbersuko

Dalam latihan yang digelar di Cafe Kembang Kopi, salah satu penari yang mencuri perhatian adalah Adik Citra seorang penari muda yang berasal dari Desa Sumbersuko. Meskipun usianya masih muda, Adik Citra telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memerankan Tari Topeng Malangan. Melalui latihan yang rutin di Sanggar Tari "Jawi Kawi", ia berhasil menguasai gerakan-gerakan tari yang cukup kompleks dan mampu menyampaikan karakter dari topeng yang dikenakannya dengan sangat baik.

Keberadaan Adik Citra dalam kelompok latihan ini juga menjadi bukti bahwa seni tari tradisional dapat diterima dan dinikmati oleh generasi muda. Bahkan, banyak di antara teman-temannya yang turut bergabung dalam latihan tari ini untuk belajar lebih banyak tentang budaya tradisional.

Latihan Terbuka untuk Umum

Salah satu keunikan dari Sanggar Tari "Jawi Kawi" adalah bahwa kegiatan latihan tari ini terbuka untuk umum. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siapa saja yang ingin belajar tari tradisional, baik itu anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Sanggar ini tidak hanya mengajarkan teknik tari, tetapi juga memberikan pemahaman lebih dalam mengenai nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap gerakan dan simbol yang ada dalam tari tradisional tersebut.

Bagi masyarakat yang tertarik, mereka dapat mengikuti latihan tari secara gratis setiap minggu di Cafe Kembang Kopi. Dengan suasana yang nyaman dan santai, serta didampingi oleh para guru tari yang berpengalaman, para peserta latihan dapat belajar sambil menikmati kopi khas dari Kembang Kopi. Hal ini membuat kegiatan latihan tari ini menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi semua peserta.

Meningkatkan Kesadaran tentang Pentingnya Pelestarian Budaya

Kegiatan latihan tari di Sanggar Tari "Jawi Kawi" juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya tradisional. Dengan semakin berkembangnya zaman dan munculnya berbagai hiburan modern, tari tradisional seringkali terpinggirkan. Namun, melalui sanggar ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal dan mendorong generasi muda untuk menjaga dan melestarikannya.

Bagi masyarakat yang hadir, latihan tari ini juga menjadi sarana untuk lebih dekat dengan kebudayaan lokal dan menggali potensi seni yang ada di sekitar mereka. Tidak hanya sebagai kegiatan seni, tetapi juga sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya yang sangat kaya dan memiliki nilai historis yang tinggi.

Kesimpulan

Sanggar Tari "Jawi Kawi" di Cafe Kembang Kopi, Dusun Ngemplak, Desa Sumbersuko, adalah salah satu contoh nyata bagaimana seni tari tradisional dapat terus berkembang dan diterima oleh masyarakat modern. Dengan bimbingan para guru tari yang berpengalaman, serta semangat dari komunitas Jaringan Gunung Kawi, sanggar ini telah berhasil menjadi wadah bagi masyarakat untuk belajar dan melestarikan budaya lokal, khususnya Tari Topeng Malangan.

Melalui latihan yang terbuka untuk umum ini, diharapkan semakin banyak orang yang mengenal dan mencintai tari tradisional, serta menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari. Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mewariskan kekayaan budaya ini kepada anak cucu kita di masa depan.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال