Selasa, 12 Agustus 2025 – Hari kedua pelatihan keterampilan dasar Posyandu yang diadakan di Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, berlangsung dengan penuh antusiasme. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan keterampilan kader Posyandu dalam menangani berbagai masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam aspek sanitasi dan pencegahan penyakit.
Melanjutkan Pretest dan Posttest MPI
Kegiatan hari kedua dimulai dengan melanjutkan pelaksanaan pretest dan posttest materi untuk Materi Pendidikan Intensif (MPI) yang sudah direncanakan. Hari ini, materi yang diujikan adalah MPI 3 hingga MPI 6, yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta terhadap materi yang telah dipelajari pada hari pertama.
Para peserta, yang terdiri dari kader Posyandu, bidan desa, serta tenaga kesehatan lainnya, mengikuti uji kemampuan tersebut dengan serius. Dengan adanya pretest dan posttest ini, diharapkan dapat tercapai pemahaman yang lebih baik terkait program Posyandu dan peranannya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sosialisasi dan Edukasi Kesehatan Masyarakat
Setelah menyelesaikan tes, pelatihan dilanjutkan dengan sosialisasi dan edukasi dari sejumlah narasumber yang berkompeten dalam bidang kesehatan masyarakat. Mereka adalah para mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Malang yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, yaitu Kak Deva, Kak Fivi, dan Kak Myke.
1. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat oleh Kak Deva
Materi pertama disampaikan oleh Kak Deva mengenai Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yang menjadi topik utama dalam pelatihan ini. Kak Deva menjelaskan pentingnya sanitasi yang baik dalam menjaga kesehatan, terutama di desa-desa yang memiliki fasilitas terbatas. Ia mengajak para peserta untuk memahami pentingnya kebersihan lingkungan dan bagaimana keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga sanitasi bisa mengurangi risiko penyakit. Dalam sesi ini, para peserta juga diberikan contoh implementasi STBM di beberapa daerah yang berhasil mengurangi angka penyakit berbasis sanitasi.
2. Pendekatan Perilaku Sanitasi dengan Metode SBS oleh Kak Fivi
Materi kedua dibawakan oleh Kak Fivi, yang memberikan penjelasan tentang pendekatan perilaku sanitasi dengan menggunakan metode SBS (Sanitation Behavior Change). Kak Fivi mengajarkan para peserta bagaimana cara mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama terkait dengan cara-cara pembuangan sampah, pengelolaan limbah, serta pentingnya mencuci tangan yang benar. Menurut Kak Fivi, perubahan perilaku masyarakat menjadi hal yang sangat penting agar konsep sanitasi dapat berjalan dengan baik di masyarakat.
3. Pencegahan DBD oleh Kak Myke
Pada sesi terakhir, Kak Myke memberikan edukasi tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat, terutama pada musim penghujan. Kak Myke menjelaskan gejala, cara penularan, dan cara pencegahan DBD, seperti mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti dengan memberantas sarang-sarang nyamuk di lingkungan sekitar. Kak Myke juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan 3M (Menutup, Mengubur, dan Menguras) untuk mencegah penyebaran penyakit DBD.
Dukungan Penuh dari UPT Puskesmas Wagir
Dalam kegiatan pelatihan ini, para peserta didampingi oleh tim dari UPT Puskesmas Wagir yang terdiri dari Bidan Indah, Bidan Novie, dan Bidan Fitri. Mereka turut memberikan bimbingan dan memastikan agar materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh para kader Posyandu. Bidan Indah, salah seorang pendamping, mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk memperkuat peran kader Posyandu dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, serta untuk memperkenalkan berbagai upaya pencegahan penyakit yang sering ditemui di wilayah setempat.
"Pelatihan ini menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan keterampilan kader Posyandu, terutama dalam hal pencegahan penyakit dan penerapan pola hidup sehat. Kami sangat mendukung kegiatan ini karena dapat membantu masyarakat memahami pentingnya menjaga sanitasi dan kebersihan lingkungan," ujar Bidan Indah.
Harapan untuk Desa Yang ada di Kecamatan Wagir
Kegiatan pelatihan keterampilan dasar Posyandu di Desa Pandanrejo diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di kecamatan Wagir. Setelah selesai mengikuti pelatihan, para kader Posyandu diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan kesehatan di tingkat desa, serta lebih terampil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam hal kesehatan ibu dan anak, sanitasi, serta pencegahan penyakit.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara masyarakat dan tenaga kesehatan, serta mendorong terciptanya budaya hidup sehat yang lebih baik di Desa Pandanrejo. Selain itu, dengan keterlibatan aktif mahasiswa Poltekkes Malang, pelatihan ini memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan kesehatan di desa-desa terpencil.