Malang, 9 Oktober 2025 – Dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan globalisasi dan degradasi moral, kegiatan Sosialisasi Pancasila dan Wawancara Kebangsaan digelar pada Kamis, 9 Oktober 2025 di Rays Hotel UMM, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) se-Kabupaten Malang dan menghadirkan tokoh-tokoh penting dari legislatif dan eksekutif daerah.
Rangkaian Acara Berlangsung Khidmat
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Kabupaten Malang yang membangkitkan semangat nasionalisme para peserta. Suasana semakin khusyuk saat doa dipanjatkan yang dipimpin oleh Bapak Humaidi.
Selanjutnya, Bapak Puri menyampaikan laporan dasar pelaksanaan serta tujuan kegiatan, menekankan pentingnya pendidikan moral dan wawasan kebangsaan sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sosialisasi ini ditujukan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai nilai-nilai Pancasila dan pentingnya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Acara secara resmi dibuka oleh Kepala Bagian Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Malang, Bapak Agus Widodo, yang juga bertindak sebagai moderator dalam diskusi. Dalam sambutannya, beliau menyoroti kondisi saat ini di mana Pancasila mengalami regradasi , penurunan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur dalam kehidupan masyarakat.
Materi I: Pendidikan Moral Pancasila dan Wawancara Kebangsaan
Materi pertama disampaikan oleh Bapak Fakih Pilihan, ST, anggota DPRD Kabupaten Malang dari Komisi 1 Fraksi Golkar. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa pendidikan moral Pancasila merupakan proses pembelajaran berkelanjutan yang bertujuan menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan.
“Tugas kita sebagai ormas adalah menyuarakan kembali jiwa-jiwa nasionalis Pancasila,” ujarnya tegas di hadapan para peserta.
Beliau juga menjelaskan konsep wawancara kebangsaan sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Menurutnya, wawasan ini penting untuk memperkuat kesatuan dan persatuan di tengah keberagaman bangsa.
Materi II: Empat Pilar Kebangsaan
Pembicara kedua, Bapak Imam Supi’i, anggota DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi PDIP Daerah Pemilihan 1 yang berasal dari Kecamatan Pagelaran, Desa Clumprit, menyampaikan materi tentang materi 4 pilar. 4 Pilar tersebut terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Beliau mengajak peserta untuk aktif menyebarkan nilai-nilai kebangsaan, meski dimulai dari lingkungan terdekat.
“Walaupun sedikit, menyampaikan tentang nilai kebangsaan kepada orang-orang di sekitar kita akan membawa berkah,” tutur bapak Imam Supi’i.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta legislatif dalam memperluas wawasan kebangsaan dan menjadikan Pancasila sebagai landasan dalam setiap kebijakan dan tindakan.
Materi III: Kepemimpinan Berbasis Nilai Pancasila
Materi ketiga disampaikan oleh Drs. Firmando H. Matondang, MM, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasat Pol PP) Kabupaten Malang. Beliau membawakan tema Membangun Kepemimpinan Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila, yang mencakup teori dan gaya kepemimpinan serta meneladani tokoh-tokoh besar bangsa seperti Ki Hajar Dewantara, Ir. Soekarno, dan Abdurrahman Wahid.
Menurutnya, pemimpin ideal adalah mereka yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinannya—mengayomi, melayani, dan memberi teladan kepada masyarakat.
“Kepemimpinan Pancasila bukan hanya soal jabatan, tapi tentang tanggung jawab moral dan sosial kepada rakyat,” kata bapak Firmando.
Antusiasme Peserta dan Diskusi Interaktif
Setelah penyampaian materi, sesi tanya jawab dibuka dan diikuti dengan antusias oleh peserta dari berbagai ormas. Beragam pertanyaan mencerminkan kepedulian masyarakat terhadap isu kebangsaan, seperti bagaimana menangkal radikalisme, memperkuat pendidikan moral di lingkungan keluarga, serta peran ormas dalam memperkuat identitas nasional.
Ramah Tamah, Foto bersama dan Penutup
Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan dilanjutkan dengan acara ramah tamah antar peserta dan narasumber. Momen ini dimanfaatkan untuk membangun jaringan dan komunikasi antar ormas, serta mempererat sinergi antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat sipil dalam memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.
Menanamkan Pancasila, Menjaga Indonesia
Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat kebangsaan dan nasionalisme tetap terpelihara di tengah derasnya arus modernisasi dan tantangan global. Sosialisasi seperti ini menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan komitmen seluruh elemen bangsa dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila bukan sekadar ideologi, melainkan pedoman hidup yang harus terus dijaga dan diamalkan bersama.
Tags
Sosial Masyarakat