Wagir, 19 April 2025– Dalam semangat mempererat tali silaturahmi dan memperkuat ukhuwah Islamiyah pasca-Ramadhan, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Sitirejo menggelar acara halal bihalal di TPQ Al Mudtaqim, Dusun Reco, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (18/04/2025) ini dihadiri oleh jajaran pengurus, tokoh masyarakat, perwakilan Banom NU, serta masyarakat sekitar yang antusias mengikuti rangkaian acara.
Menjaga Tradisi, Merawat Kebersamaan
Acara dimulai sekitar pukul 20.00 WIB dengan pembukaan oleh MC yang membacakan susunan acara secara runtut. Setelah pembukaan, hadirin bersama-sama melantunkan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh salah satu santri TPQ Al Mudtaqim. Suasana terasa penuh khidmat saat lantunan ayat mengalun di antara peserta yang hadir dengan pakaian putih dan batik khas NU.
Ketua Ranting NU Sitirejo, Bapak Suroso dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga tradisi halal bihalal sebagai bagian dari warisan ulama dan budaya Islam Nusantara. Ia menekankan bahwa momen ini bukan sekadar ajang maaf-memaafkan, tetapi juga untuk menyatukan visi dan memperkuat komitmen perjuangan NU di tingkat desa.
“Halal bihalal adalah tradisi luar biasa yang dirintis oleh para ulama kita terdahulu. Melalui momen ini, kita diajak untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat soliditas organisasi,” ujarnya.
Pesan-Pesan Kebangsaan dan Keumatan
Acara dilanjutkan dengan tausiah oleh Bapak Suroso d
alam ceramahnya, beliau menyampaikan pentingnya menjaga persatuan umat, khususnya di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Ia juga mengingatkan pentingnya keterlibatan aktif pengurus NU di tingkat ranting dalam membina masyarakat, baik dalam aspek keagamaan, sosial, maupun pendidikan.
“Tugas NU bukan hanya mengurusi urusan internal, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga aqidah, akhlak, dan keutuhan bangsa,” pesan beliau.
Tausiah yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit itu disambut dengan antusiasme oleh para peserta. Banyak dari mereka yang mencatat poin-poin penting dan beberapa berdiskusi usai acara untuk menindaklanjuti gagasan-gagasan yang disampaikan.
Keterlibatan Banom dan Lembaga NU
Acara halal bihalal ini juga menjadi momentum konsolidasi antar badan otonom (Banom) dan lembaga di bawah naungan Ranting NU Sitirejo. Hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, IPNU-IPPNU, serta perwakilan dari LAZISNU dan LPNU. Masing-masing menyampaikan laporan singkat kegiatan selama bulan Ramadhan dan rencana program ke depan.
Bapak Suroso juga , menyampaikan rencana penguatan majelis taklim dan pelatihan kewirausahaan bagi ibu-ibu. Sementara GP Ansor menegaskan komitmen menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat melalui kegiatan rutin ronda serta pengajian pemuda.
Doa Bersama dan Ramah Tamah
Sebagai penutup, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Fathurrahman dari Dusun Krajan. Dalam doa tersebut, beliau memohonkan keberkahan untuk seluruh pengurus dan jamaah NU Sitirejo, serta kekuatan untuk terus istiqamah dalam perjuangan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
Setelah doa, peserta halal bihalal saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Suasana haru dan hangat terasa ketika para sesepuh, pemuda, dan masyarakat umum saling bersalaman dalam semangat ukhuwah. Acara kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan bersama yang disiapkan oleh panitia.
Menjadi Momentum Kebangkitan Organisasi
Kegiatan halal bihalal ini menjadi titik awal semangat baru bagi Pengurus Ranting NU Sitirejo untuk melanjutkan perjuangan dan pengabdian di tengah masyarakat. Panitia berharap kegiatan semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin dan menjadi agenda tahunan yang memberi dampak nyata bagi masyarakat.
Kasun Dusun Reco ,Bapak Suwarno menyampaikan kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat dan membangun sinergi antara NU dengan berbagai elemen desa.
“Insya Allah, ke depan kita akan lebih aktif lagi turun ke masyarakat ,ujarnya.
Penutup
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan Ranting NU Sitirejo semakin solid dan mampu menjadi motor penggerak pembangunan moral dan spiritual masyarakat desa. Suasana yang penuh kehangatan dan kekeluargaan mencerminkan semangat persatuan yang menjadi ciri khas warga Sitirejo.