Jamaah Tebu' Temu Buwek'Hadir di Majlis Cinta Umat, Malam Doa Penuh Hikmah.


Jamaah Tebu Temu Buwek Hadir dalam Majlis Cinta Umat Malam Jumat Penuh Hikmah

Alhamdulillaah segala puji hanya milik Allah yang telah memberikan kita kesempatan berkumpul dalam majelis penuh berkah dan ilmu. Pengajian rutin Kamis malam Jumat yang berlangsung pada tanggal 29 Mei 2025 kembali menghadirkan suasana penuh ketenangan dan keberkahan. Majlis Cinta Umat yang menjadi ruang berkumpulnya para jamaah dari berbagai wilayah kembali diadakan dengan lancar dan khidmat. Jamaah dari Dusun Tebu Temu dan Buwek turut memakmurkan malam tersebut dengan kehadiran mereka yang membawa semangat dan kekuatan spiritual. Kebersamaan mereka menambah kekuatan hati dalam setiap rangkaian kegiatan malam itu.

Setelah waktu Maghrib berkumandang, jamaah mulai berdatangan satu persatu. Suasana terlihat ramai namun tetap tertib dan penuh rasa syukur. Wajah-wajah yang datang dengan semangat ibadah memancarkan ketulusan dan kerinduan terhadap majelis dzikir dan ilmu. Sebagian jamaah saling menyapa dan berbincang ringan sambil menunggu waktu shalat. Kehangatan ukhuwah terjalin di antara mereka, menguatkan ikatan hati dan rasa persaudaraan.

Diantara kehangatan kebersamaan malam itu terdapat kotak berisi sate daging bakwan dan sayur yang disediakan sebagai tanda kasih dan berbagi kepada para jamaah. Kehadiran hidangan sederhana namun penuh makna ini menjadi penghangat suasana dan mempererat tali ukhuwah di antara mereka. Sate gule yang harum dan menggugah selera menjadi pelengkap nikmatnya majelis penuh berkah.

Tepat setelah adzan Isyak dikumandangkan seluruh jamaah melaksanakan shalat Isyak secara berjamaah. Shalat dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan tertib dalam saf yang rapat. Setelah shalat Isyak selesai acara pun dilanjutkan dengan lantunan tahlil dan dzikir bersama. Suara para jamaah yang mengucapkan kalimat tauhid dan pujian kepada Allah menggema dengan penuh penghayatan. Dzikir yang dilantunkan dengan penuh ketenangan membawa suasana hati menjadi lebih lembut dan dekat kepada Allah SWT. Setiap kalimat yang diucapkan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

Dalam suasana hening dan khidmat para jamaah kemudian memanjatkan doa bagi para almarhum dan almarhumah keluarga besar Jamaah Majlis Cinta Umat. Doa-doa tersebut menjadi bentuk cinta yang tidak terputus bagi mereka yang telah mendahului. Lafal Al Fatihah dan doa-doa ampunan dilantunkan dengan penuh harap agar seluruh amal ibadah para almarhum diterima di sisi Allah SWT, kuburnya dilapangkan dan ditempatkan di tempat terbaik di akhirat kelak. Doa yang terlantun menjadi wujud kasih sayang dan perhatian kepada saudara kita yang telah pergi mendahului.

Setelah doa dipanjatkan suasana menjadi lebih tenang dan para jamaah bersiap menyimak ceramah agama yang penuh hikmah. KH Zainur Rozikin hadir sebagai penceramah pada malam itu. Dengan suara lembut dan penuh wibawa beliau membuka tausiyah dengan salam serta pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau menyampaikan kisah agung dari Nabi Ibrahim AS yang sangat berkaitan dengan makna Idul Adha.

KH.Zainur Rozikin mengisahkan bagaimana Nabi Ibrahim AS menerima perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya Nabi Ismail AS. Perintah tersebut sungguh berat dan tidak mudah diterima oleh akal manusia. Namun Nabi Ibrahim menjalani perintah tersebut dengan penuh ketaatan dan keikhlasan. Ujian keimanan yang sangat besar ini menjadi teladan bagi umat Islam agar selalu tunduk kepada perintah Allah dan ikhlas dalam segala pengorbanan.

Beliau menjelaskan bahwa semangat Idul Adha bukan hanya terletak pada penyembelihan hewan kurban semata, melainkan pada jiwa pengorbanan yang tulus dan ikhlas. Seorang muslim harus mampu mengalahkan ego dan kepentingan pribadi, mendahulukan kepentingan umat serta mengikhlaskan sesuatu yang dicintai demi menjalankan perintah Allah SWT. Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengajarkan nilai-nilai keimanan, kesabaran dan keyakinan yang dalam kepada Sang Pencipta.

KH Zainur Rozikin juga mengingatkan bahwa setiap pengorbanan dalam hidup apabila dilakukan dengan ikhlas maka Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Seperti Nabi Ismail yang digantikan oleh seekor domba sebagai wujud rahmat Allah. Beliau mengajak jamaah untuk menjadikan momen Idul Adha sebagai saat yang tepat untuk memperbaiki diri, memperkuat ibadah dan memperbanyak kebaikan kepada sesama manusia. Momen yang penuh keberkahan ini hendaknya menjadi momentum memperteguh iman dan amal.

Dalam ceramahnya beliau juga menekankan pentingnya istiqomah dalam menjalani majelis ilmu. Tidak hanya datang sesekali, tetapi menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas ibadah yang harus dijaga dan dipelihara. Majelis seperti Majlis Cinta Umat adalah tempat yang penuh keberkahan, doa dan ilmu. Setiap langkah menuju majelis tersebut akan dicatat sebagai pahala. Setiap duduk dalam lingkaran ilmu menjadi amal yang tidak akan sia-sia di sisi Allah SWT.

Kehadiran Jamaah Tebu Temu Buwek dalam majelis tersebut menunjukkan komitmen dan kekompakan mereka dalam mendukung kegiatan keagamaan. Mereka hadir dengan niat yang tulus dan semangat yang tinggi. Wajah-wajah yang penuh keikhlasan menjadi saksi bahwa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya mampu mempersatukan hati dan langkah dalam jalan kebaikan. Kebersamaan mereka di dalam majelis terasa menentramkan dan menginspirasi jamaah lainnya untuk terus meneguhkan iman dan amal shaleh.

Menjelang akhir acara suasana kembali khusyuk dan khidmat. Doa-doa bersama dipanjatkan dengan penuh harap dan rasa tunduk kepada Allah SWT. Seluruh jamaah mengangkat tangan dan memohon agar setiap hajat dimudahkan setiap urusan dikabulkan setiap penyakit disembuhkan dan setiap amal diterima di sisi Allah. Harapan dan doa malam itu lahir dari hati-hati yang penuh kerinduan akan rahmat dan pertolongan-Nya.

Semoga segala doa dan harapan para jamaah Majlis Cinta Umat senantiasa dikabulkan oleh Allah SWT dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال