Peran Kader Sitirejo dalam Praktik PMT Lokal 2025 di Pustu Parang Argo



Peran Kader Sitirejo dalam Praktik PMT di Pustu Parang Argo

Tiga Desa Bersatu dalam Kegiatan Gizi untuk Anak Balita

Praktik Pemberian Makanan Tambahan atau PMT menjadi salah satu bentuk kegiatan nyata dalam mendukung program pemenuhan gizi anak balita yang mengalami masalah gizi. Bertempat di Pustu Parang Argo, kegiatan praktik PMT kali ini diikuti oleh kader dari tiga desa yaitu Desa Sitirejo, Desa Parangargo, dan Desa Gondowangi.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan para kader kesehatan dalam menyiapkan menu PMT yang bergizi seimbang untuk anak balita. Di tengah upaya peningkatan status gizi anak usia dini, praktik semacam ini menjadi penting sebagai langkah edukatif sekaligus evaluatif. Kegiatan dilaksanakan dengan pendampingan langsung dari petugas gizi, Ibu Fitri dan Ibu Ika dari Puskesmas Wagir, yang sudah berpengalaman dalam pembinaan dan pembimbingan para kader.

Kegiatan Dimulai Pukul 08.00 WIB

Kegiatan praktik PMT ini dilaksanakan pada hari Minggu, 11 Mei 2025, dimulai pukul 08.00 WIB di Pustu Parang Argo. Sejak pagi, para kader dari tiga desa sudah hadir dan bersiap dengan perlengkapan masing-masing. Suasana kebersamaan dan semangat belajar sudah terasa sejak awal kegiatan. Masing-masing kader tampak antusias dengan giliran praktik yang telah diatur, disesuaikan dengan menu yang sudah ditentukan oleh petugas gizi.

Ragam Menu PMT dari Tiga Wilayah

Setiap desa yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan giliran untuk praktik memasak menu yang telah ditentukan. Desa Sitirejo menyajikan dua jenis menu yaitu macaroni schotel kukus dan puding roti. Kedua menu tersebut dikenal memiliki kandungan energi dan protein yang cukup baik serta mudah dikonsumsi oleh balita. Macaroni schotel kukus menggunakan bahan dasar pasta, sayuran, dan sumber protein seperti telur serta keju. Sedangkan puding roti memanfaatkan bahan sederhana seperti roti tawar, susu, dan telur.

Kader dari Desa Parangargo menyiapkan rolade ayam telur dan tahu ikan fantasi, sedangkan Desa Gondowangi mengolah nugget tahu ikan serta roti isi ragout ayam sayur. Semua menu dirancang agar sesuai dengan kebutuhan gizi balita yang sedang dipantau secara khusus.

Bulia dan Bukhalim Ditunjuk Mewakili Desa Sitirejo

Dalam kegiatan ini, Desa Sitirejo diwakili oleh dua kader yaitu Bulia dan Bukhalim. Keduanya tidak hanya mengikuti praktik, tetapi juga telah ditunjuk untuk menjadi kader yang akan bertugas saat pelaksanaan PMT lokal di Desa Sitirejo pada bulan Juni mendatang. Mereka akan bertanggung jawab dalam menyiapkan menu, memasak, serta mengantar makanan kepada balita yang masuk dalam pemantauan khusus di wilayah Sitirejo.

Pendampingan dan Pembelajaran Langsung

Selama kegiatan berlangsung, Ibu Fitri dan Ibu Ika dari Puskesmas Wagir memberikan arahan dan bimbingan secara langsung kepada semua peserta. Penjelasan tentang kandungan gizi, teknik pengolahan yang tepat, hingga cara penyajian makanan yang menarik untuk balita diberikan dengan rinci. Para kader juga mendapat masukan terkait aspek kebersihan, keamanan pangan, dan penyimpanan bahan makanan.

Meningkatkan Kepercayaan Diri Kader

Dengan adanya praktik langsung ini, kader tidak hanya belajar teknik memasak, tetapi juga lebih percaya diri dalam melaksanakan tugas mereka nanti di lapangan. Kegiatan ini menjadi bekal penting bagi kader agar dapat menjalankan perannya dengan lebih maksimal, khususnya dalam program pemulihan gizi balita yang membutuhkan perhatian dan penanganan khusus.

Penutup

Kegiatan praktik PMT di Pustu Parang Argo menunjukkan sinergi yang baik antara petugas gizi dan para kader kesehatan desa. Keikutsertaan tiga desa sekaligus memperkuat jaringan kerja sama dalam program-program kesehatan, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa upaya peningkatan gizi anak bisa dilakukan secara gotong royong dan berkesinambungan.


.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال