Desa Pandanrejo kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat melalui pelaksanaan ujian kompetensi bagi para kader kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kamis (8/5/2025), bertempat di Balai Desa Pandanrejo. Sebanyak 32 orang kader kesehatan dari berbagai dusun hadir mengikuti kegiatan ini sebagai bagian dari keloter pertama.
Dibuka dengan Pretest untuk Mengukur Pengetahuan Awal
Kegiatan dimulai dengan pelaksanaan pretest sebagai bentuk evaluasi awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan para kader sebelum menerima materi pembekalan. Pretest ini mencakup pertanyaan-pertanyaan seputar gizi, pelayanan posyandu, serta penggunaan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Hasil dari pretest ini nantinya akan digunakan sebagai pembanding terhadap post-test untuk melihat peningkatan pemahaman kader setelah sesi pelatihan berlangsung.
Pembagian Kelompok untuk Pendalaman Materi
Setelah pretest, peserta dibagi ke dalam tiga kelompok kecil. Pembagian ini bertujuan agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif. Masing-masing kelompok dibimbing oleh tenaga kesehatan profesional yang telah berpengalaman di bidangnya.
Kelompok pertama dibimbing oleh Bu Fitri, seorang ahli gizi dari Puskesmas yang memberikan materi seputar pentingnya gizi seimbang, pencegahan stunting, serta peran kader dalam mendeteksi masalah gizi di masyarakat. Bu Fitri juga membagikan contoh menu sehat bagi balita dan ibu hamil, serta cara-cara sederhana yang bisa dilakukan oleh kader dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Kelompok kedua mendapatkan materi dari Bu Indah, petugas kesehatan yang membahas mengenai alur dan kegiatan di posyandu. Ia menjelaskan peran penting posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar masyarakat, khususnya ibu dan anak. Bu Indah juga memberikan simulasi pelaksanaan kegiatan di posyandu mulai dari pendaftaran, penimbangan, pencatatan, hingga penyuluhan.
Sementara itu, kelompok ketiga dipandu oleh Bu Arimbi yang membahas secara mendalam tentang buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Ia menjelaskan kegunaan buku KIA sebagai alat komunikasi antara tenaga kesehatan, kader, dan keluarga, serta pentingnya pengisian buku secara benar dan lengkap. Materi ini sangat diapresiasi oleh para kader, karena selama ini banyak yang belum memahami secara menyeluruh fungsi dan potensi buku KIA dalam memantau tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu hamil.
Kehadiran Kepala Desa Sebagai Bentuk Dukungan
Kegiatan ini semakin semarak dengan kehadiran Kepala Desa Pandanrejo, Bapak Yusuf, yang turut memberikan sambutan dan motivasi kepada para kader. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas semangat para kader kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan masyarakat desa.
“Saya sangat mendukung kegiatan ini karena kader kesehatan memiliki peran yang sangat vital. Terima kasih atas dedikasi ibu-ibu semua. Semoga setelah kegiatan ini, ilmu yang didapat bisa langsung diterapkan di masyarakat,” ujar Bapak Yusuf disambut tepuk tangan para peserta.
Kader dari Berbagai Dusun Hadir dengan Antusias
Salah satu peserta yang ikut dalam keloter pertama ini adalah Ibu Atik dari Dusun Ngragi. Ia mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena ingin menambah ilmu dan meningkatkan kemampuannya dalam mendampingi warga di dusunnya.
“Saya senang sekali bisa ikut. Apalagi bisa belajar langsung dari narasumber-narasumber yang berpengalaman. Banyak hal baru yang saya pahami hari ini, terutama tentang gizi anak dan cara mengisi buku KIA dengan benar,” ujar Ibu Atik.
Peran Bidan Desa dalam Mendampingi Kader
Selain ketiga narasumber utama, Bidan Desa Pandanrejo, Ibu Okky, juga turut hadir dan mendampingi jalannya kegiatan. Ia berperan sebagai fasilitator dan penghubung antara kader dan petugas puskesmas. Ibu Okky juga aktif memberikan arahan dan masukan selama proses diskusi kelompok berlangsung.
“Kegiatan ini sangat positif. Kader adalah perpanjangan tangan kami di lapangan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilannya,” jelas Ibu Okky.
Penutup dan Harapan Ke Depan
Kegiatan ujian kompetensi ini diakhiri dengan evaluasi dan refleksi bersama. Para kader mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini dan berharap agar pelatihan seperti ini dapat rutin dilaksanakan setiap tahun.
Dengan semangat dan dukungan dari berbagai pihak, ujian kompetensi kader kesehatan Desa Pandanrejo ini menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kapasitas kader sebagai agen perubahan di bidang kesehatan masyarakat. Keberhasilan keloter pertama ini diharapkan menjadi motivasi bagi kader di keloter selanjutnya untuk turut serta dan berkontribusi aktif.