Manisnya Asupan Tambahan Hari Keempat: Puding Roti Tawar dan Buah Jeruk untuk Balita dan Ibu Hamil
Pendampingan Kader dan Kunjungan Langsung ke Rumah Sasaran
Rabu pagi 23 Juli 2025, dua kader gizi yaitu Bu Khalim dan Bu Lia kembali melanjutkan pendistribusian Program Makanan Tambahan (PMT) lokal hari keempat. Semangat mereka tak pernah surut sejak hari pertama, dan kali ini mereka mengantar makanan langsung ke rumah sasaran. Pendistribusian ini dilakukan kepada dua balita dan empat ibu hamil yang berdomisili di Dusun Temu, Reco dan Buwek, Desa Sitirejo, Kabupaten Malang.
Seperti hari-hari sebelumnya, kedua kader berangkat dari titik kumpul pukul 08.00 pagi dengan membawa menu PMT yang telah disiapkan dan dihitung nilai gizinya oleh petugas gizi. Menu hari ini adalah puding roti tawar dan buah jeruk, yang kaya akan serat dan vitamin C, serta bertekstur lembut sehingga mudah dikonsumsi baik oleh balita maupun ibu hamil.
Berbeda dari biasanya, hari ini Luluk, kader pendamping ibu hamil risiko tinggi (resti), turut serta dalam perjalanan ini. Kehadiran Luluk bukan hanya sebagai pendamping, namun juga untuk melakukan komunikasi langsung dengan salah satu ibu hamil resti yang bernama Wahyu Nadila, yang tinggal di wilayah Temu.
Kunjungan ke Wahyu Nadila dan Obrolan Seputar Kehamilan
Salah satu rumah sasaran yang dikunjungi adalah kediaman Wahyu Nadila. Ibu muda ini termasuk dalam kategori ibu hamil resti, sehingga menjadi perhatian khusus dalam pendampingan gizi. Pada kesempatan ini, Luluk berbincang langsung dengan Wahyu untuk mengetahui manfaat dari pemberian makanan tambahan selama beberapa hari terakhir.
Wahyu menyampaikan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya PMT lokal ini. Ia juga merasa senang karena tidak hanya menerima makanan, tetapi juga diperhatikan secara langsung melalui kunjungan kader. “Saya merasa diperhatikan dan senang, apalagi menunya juga cocok di perut,” ujar Wahyu sembari tersenyum.
Dalam obrolan hangat itu, Luluk menanyakan kabar kehamilan Wahyu dan memastikan bahwa semua berjalan lancar. Kunjungan ini menjadi ajang yang tepat untuk mempererat hubungan antara kader dan ibu hamil, sekaligus memantau secara langsung kondisi lapangan. Hal ini juga menjadi bukti nyata bahwa pendampingan bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar dilakukan dengan sentuhan kemanusiaan.
Rute yang Menantang, Semangat Tak Berkurang
Dengan rute yang cukup jauh dan menyebar di beberapa titik dusun, kader-kader gizi hari ini memilih naik sepeda untuk mempercepat distribusi. Empat titik yang dikunjungi mencakup dua ibu hamil di Dusun Temu, satu ibu hamil di Reco, satu ibu hamil di Buwek serta dua balita di wilayah Lemahduwur. Meski cuaca cukup terik, semangat para kader tetap membara.
Luluk menyebutkan bahwa keikutsertaannya hari ini juga untuk sekalian menjalankan pendampingan terhadap Wahyu Nadila. Kebetulan, Wahyu juga merupakan salah satu sasaran pemberian PMT tambahan hari ini, sehingga sangat pas apabila ia sekaligus ikut mendampingi Bu Khalim dan Bu Lia dalam kunjungan ini.
“Karena saya mendampingi ibu hamil resti, dan Wahyu salah satunya, jadi sekalian saja saya ikut saat pengantaran. Bisa ngobrol langsung dan tahu kondisinya seperti apa,” ujar Luluk saat di sela kunjungan.
Peran Aktif Kader dalam Upaya Pemenuhan Gizi
Program PMT lokal ini bukan sekadar distribusi makanan. Lebih dari itu, program ini juga menjadi media edukasi dan monitoring perkembangan balita dan ibu hamil. Setiap menu yang disiapkan sudah melalui perhitungan gizi dan jadwal menu dari petugas gizi, sehingga tidak asal diberikan. Para kader juga rutin melakukan komunikasi dengan sasaran untuk memastikan bahwa makanan benar-benar dikonsumsi dan memberikan efek positif bagi kesehatan.
Selain itu, kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya sinergi antara kader gizi dan kader pendamping resti. Ketika kolaborasi terjalin dengan baik, maka pelaksanaan program di lapangan pun menjadi lebih efektif. Seperti yang terlihat hari ini, kehadiran Luluk dalam pengantaran PMT ke rumah Wahyu Nadila membuat proses distribusi sekaligus pemantauan berjalan dalam satu langkah.
Harapan untuk Keberlanjutan Program
Hari keempat ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa keterlibatan aktif kader dalam menjalankan program gizi di desa memberikan dampak yang besar bagi masyarakat. Dukungan penuh dari kader, semangat yang tak pernah surut, serta pendekatan langsung ke sasaran menjadi kunci dari keberhasilan pelaksanaan program.
Harapannya, program ini bisa terus berjalan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi tumbuh kembang balita serta kesehatan ibu hamil. Dengan pendampingan yang tepat, pemenuhan gizi yang terukur, serta komunikasi yang terbuka, maka masa depan generasi yang lebih sehat bisa diwujudkan bersama.