Malang, 15 Oktober 2025— Dalam upaya memperkuat pemahaman dan kesadaran politik yang sehat di tengah pesatnya perkembangan era digital, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Malang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertema "Membangun Kesadaran Politik yang Sehat di Era Digital". Acara ini berlangsung pada hari Rabu, 15 Oktober 2025 di Hotel Rays UMM, Dau, Malang, dengan dihadiri oleh kader-kader partai politik serta unsur masyarakat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Malang.
Pembukaan Acara dan Semangat Kebangsaan
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh Bapak Agus Widodo, selaku Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Malang sekaligus moderator acara. Setelah peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Kabupaten Malang secara khidmat, suasana semakin syahdu saat doa bersama yang dipimpin oleh salah satu tokoh masyarakat, menandai dimulainya kegiatan secara resmi.
Dalam sambutannya, Bapak Agus Widodo menekankan pentingnya membangun kesadaran politik yang sehat, terutama di era digital saat ini di mana informasi mengalir begitu cepat dan masyarakat dituntut semakin cerdas dalam menyikapi perkembangan politik. “Kesadaran politik bukan hanya tanggung jawab partai politik, tetapi juga masyarakat luas. Di era digital, kita semua ditantang untuk tetap berpikir jernih dan kritis,” ujarnya.
Narasumber 1: Amarta Faza, ST, M.Sos – Peran Strategis Partai Politik
Materi pertama disampaikan oleh bapak Amarta Faza, ST, M.Sos, yang mengulas secara komprehensif mengenai peran dan fungsi partai politik dalam sistem demokrasi. Ia menjelaskan bahwa partai politik adalah sabuk penghubung antara aspirasi masyarakat (input) dan kebijakan pemerintah (output). "Jika partai mampu menjadi jembatan yang efektif, maka kepercayaan publik akan meningkat," ujarnya.
Amarta juga menyoroti pentingnya pendidikan politik yang diberikan partai kepada masyarakat. Ia menekankan bahwa nilai-nilai yang harus ditransfer dalam pendidikan politik meliputi pemahaman ideologi, etika politik, serta tanggung jawab sosial.
Dalam paparannya, ia menyebutkan bahwa saat ini kepercayaan masyarakat terhadap partai politik mengalami penurunan. “Data menunjukkan bahwa masyarakat lebih mengenal figur dibanding partai. Sosialisasi politik pun kini lebih efektif dilakukan melalui media sosial, mengingat 72% warga Indonesia adalah pengguna aktif media sosial,” jelas bapak Amarta.
Narasumber 2: Drs. Mokhamad Fauzi, M.Ag – Pendidikan Politik dan Peran Legislatif
Pemateri kedua, Bapak Drs. Mokhamad Fauzi, M.Ag, yang juga merupakan Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Malang, membawakan materi tentang pendidikan politik: memahami dasar dan penerapannya. Ia menjelaskan bahwa cara pandang politik harus dilandasi oleh pemahaman yang utuh terhadap demokrasi, nilai kebangsaan, serta kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
Ia juga mengulas tiga tugas utama DPR yaitu legislasi, pengawasan, dan penganggaran, yang semuanya bertumpu pada pendekatan yang aspiratif dan partisipatif. “Fungsi politik tidak hanya berhenti di tataran formal, tetapi juga dalam membangun komunikasi aktif dengan masyarakat,” tambahnya.
Narasumber 3: Bapak Muhammad Miftahusyai’an, M.Sos – Strategi Digital untuk Kesadaran Politik
Sesi ketiga diisi oleh bapak Muhammad Miftahusyai’an, M.Sos yang memaparkan materi berjudul “Membangun Kesadaran Politik yang Sehat di Era Digital”. Ia menyebutkan bahwa politik adalah seni dalam mengelola kepentingan bersama. Namun, tantangan era digital cukup besar, seperti banjir informasi, disinformasi, dan algoritma media sosial yang menciptakan ruang gema.
Untuk menghadapinya, ia menawarkan pendekatan kesadaran politik yang sehat yang ditandai oleh kemampuan berpikir kritis, toleransi dan dialog, serta integritas dalam ruang digital. “Kader politik perlu memiliki strategi digital berbasis prinsip 4R, yaitu: Riset, Rasional, Responsif, dan Representasi,” jelas bapak Miftahusyai’an.
Ia menegaskan bahwa kader harus aktif mengedukasi masyarakat secara konsisten, karena keberhasilan partai politik yang kuat dan akuntabel akan berdampak langsung pada meningkatnya kepercayaan publik. “Komitmen kader menjadi modal utama dalam mentransformasi wajah politik kita ke depan,” pungkasnya.
Sesi Interaktif: Aspirasi dari Akar Rumput
Sesi tanya jawab menjadi bagian yang tak kalah menarik. Beberapa peserta seperti Ibu Fresti dari PDI-P Kecamatan Jabung, Bapak Sarji dari Forum Nusantara Kecamatan Pakisaji, Ria dari Kecamatan Singosari, dan Bapak Nurwahid dari PKS Kecamatan Karangploso, menyampaikan pertanyaan dan tanggapan mereka mengenai praktik politik yang etis dan peran media sosial dalam kampanye politik.
Diskusi berjalan dinamis, dengan peserta menunjukkan semangat tinggi dalam memahami tantangan dan peluang yang hadir di tengah digitalisasi politik saat ini. Para narasumber pun memberikan jawaban yang lugas, aplikatif, dan menekankan pentingnya kolaborasi antara kader partai dan masyarakat.
Penutup dan Harapan
Acara diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta, narasumber, dan panitia. Momentum ini tidak hanya menjadi ajang bertukar pikiran, tetapi juga sebagai langkah awal membangun politik yang lebih sehat, terbuka, dan bertanggung jawab di era digital.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas kader partai dan masyarakat dalam menghadapi tantangan politik masa kini, serta mampu menjadikan media sosial sebagai sarana edukasi dan komunikasi politik yang positif.
"Masa depan politik kita adalah tanggung jawab bersama. Mari kita bangun dari kesadaran yang sehat dan cerdas," tutup Bapak Agus Widodo dalam pernyataan penutupnya.
Tags
Sosial Masyarakat