Pemuda Kampung RW 02 Sitirejo Bangkitkan Seni Bantengan "Satrio Joyo Sari" untuk Melestarikan Warisan Leluhur


 

Sitirejo, NEW– Para pemuda di Kampung RW 02, Sitirejo, berhasil mencuri perhatian dunia dengan mendirikan kesenian Bantengan "Satrio Joyo Sari", sebagai upaya melestarikan warisan budaya leluhur mereka.

 

Dalam semangat menjaga kearifan lokal, mereka membentuk komunitas seni yang kini berkembang pesat dan menjadi daya tarik bagi masyarakat luas. Bantengan, sebagai kesenian khas Jawa Timur, dikenal dengan tarian atraktif dan nuansa magis yang menggambarkan kegagahan serta keberanian seekor banteng.

 

Ketua komunitas seni Satrio Joyo Sari, Andrik Margono, menegaskan bahwa tujuan mereka bukan sekadar mempertahankan tradisi, tetapi juga mengenalkan seni Bantengan ke tingkat nasional bahkan internasional.

 

"Kami ingin seni Bantengan tetap hidup dan dicintai oleh generasi muda. Kesenian ini bukan hanya hiburan, tetapi juga memiliki nilai spiritual, sejarah, dan kebersamaan yang kuat," ungkap Andrik Margono.

 

Langkah mereka mendapatkan dukungan luas dari masyarakat, tokoh budaya, hingga pemerintah daerah. Kini, kesenian Satrio Joyo Sari telah tampil di berbagai festival seni, menarik perhatian wisatawan serta pelaku budaya dari berbagai daerah dan bahkan luar negeri.

 

Dengan semangat juang dan dedikasi para pemuda ini, Sitirejo kini dikenal sebagai pusat pelestarian seni Bantengan. Satrio Joyo Sari bukan hanya sekadar komunitas, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas budaya yang terus hidup di tengah arus modernisasi.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال