" Kesenian Bantengan Satriyo Joyo Sari dan Rengganis Memeriahkan Peringatan Hari Kartini di Dusun Reco "


Sitirejo, Wagir — Suasana Dusun Reco, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Minggu (27/4/2025) pagi, dipenuhi semangat dan keceriaan. Dalam rangka memperingati Hari Kartini, pawai akbar yang diikuti oleh para ibu-ibu, tokoh masyarakat, dan berbagai elemen warga berlangsung meriah. Salah satu daya tarik utama dalam acara tersebut adalah penampilan kesenian Bantengan "Satriyo Joyo Sari Rengganis" yang tampil membanggakan di bawah asuhan Bapak Slamet.

 Pawai Kartini Dusun Reco: Semangat Emansipasi Perempuan

Peringatan Hari Kartini di Dusun Reco tahun ini menjadi ajang mempererat solidaritas antarwarga sekaligus mengenang perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia. Dipimpin langsung oleh Ketua PKK RW 02, Ibu Sisca Andriani, serta didukung oleh Kepala Dusun (Kasun) Reco, Bapak Suwarno, kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Sejak pagi, ibu-ibu Dusun Reco telah berkumpul dengan mengenakan busana tradisional dan atribut khas pawai. Tak hanya itu, kehadiran para bapak-bapak dan kader PKK RW 02 sebagai panitia juga menambah semarak suasana. Mereka turut serta dalam mengatur jalannya pawai, menjaga ketertiban, hingga menyediakan konsumsi bagi peserta.

Kesenian Bantengan Satriyo Joyo Sari dan Rengganis: Pelestari Budaya Lokal

Salah satu momen paling ditunggu-tunggu dalam pawai ini adalah penampilan grup kesenian Bantengan "Satriyo Joyo Sari dan Rengganis". Grup ini diasuh oleh Bapak Slamet, seorang tokoh seni tradisional di wilayah Wagir yang dikenal konsisten dalam melestarikan budaya leluhur.

Bantengan, sebagai salah satu kesenian tradisional Jawa Timur, menggambarkan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan melalui tarian dinamis dan atraktif. "Satriyo Joyo Sari Rengganis" membawakan atraksi Bantengan yang memukau, lengkap dengan iringan musik gamelan yang menghentak dan tabuhan kendang yang enerjik. Kesenian ini mendapat sambutan meriah dari para penonton, khususnya anak-anak dan para tamu undangan.

Salah satu peserta bantengan, Rio, menjadi perhatian khusus dalam pawai tersebut. Dengan semangat tinggi, Rafa menunjukkan keahliannya dalam memainkan gerakan-gerakan banteng yang lincah dan penuh tenaga, mengundang decak kagum dari warga yang memadati sepanjang rute pawai.

Dukungan dari Kepala Desa Sitirejo

 Kepala Desa Sitirejo, Bapak Buwang Suharja, turut memberikan apresiasi atas tampilnya kesenian Bantengan Satriyo Joyo Sari Rengganis. Ia menyampaikan rasa bangganya terhadap Dusun Reco yang terus menjaga tradisi lokal di tengah perkembangan zaman.

“Kesenian Bantengan Satriyo Joyo Sari dan Rengganis merupakan salah satu warisan budaya yang patut kita jaga dan lestarikan. Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak muda kita bisa belajar mencintai budaya sendiri. Saya berharap Bantengan dari Dusun Reco ini bisa semakin berkembang dan dikenal lebih luas di wilayah Wagir bahkan Kabupaten Malang," ujar Bapak Buwang Suharja.

Beliau juga menegaskan pentingnya dukungan semua pihak, baik pemerintah desa maupun masyarakat, dalam mempertahankan eksistensi kesenian tradisional sebagai bagian dari identitas budaya.

 Kolaborasi Panitia dan Masyarakat: Kunci Sukses Acara

Suksesnya penyelenggaraan acara ini tidak lepas dari kerja keras panitia yang terdiri dari bapak-bapak serta ibu-ibu PKK RW 02 Dusun Reco. Persiapan sudah dilakukan jauh hari, mulai dari koordinasi, penggalangan dana, hingga latihan rutin bagi peserta pawai dan penampilan kesenian.

Ibu Sisca Andriani dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Ia menekankan bahwa semangat Kartini harus terus dihidupkan, tidak hanya dalam bentuk seremonial, tetapi juga dalam upaya nyata memberdayakan perempuan di berbagai bidang kehidupan.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat kekeluargaan antarwarga, serta mendorong kreativitas dan partisipasi aktif kaum perempuan dalam pembangunan dusun," ujar Ibu Sisca.

Bapak Suwarno, selaku Kasun Reco, juga mengapresiasi antusiasme warga. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan setiap tahun dengan skala yang lebih besar dan melibatkan lebih banyak unsur seni dan budaya lokal.

 Warisan Budaya yang Harus Dijaga

Melalui partisipasi kesenian Bantengan dalam peringatan Hari Kartini ini, Dusun Reco menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal. Di tengah arus modernisasi, upaya mempertahankan kesenian tradisional menjadi sangat penting agar generasi muda tidak melupakan akar budaya mereka.

Bapak Slamet, seusai pertunjukan, mengungkapkan rasa bangganya karena para generasi muda, seperti Rio, telah menunjukkan minat yang besar terhadap seni tradisi. Ia bertekad untuk terus membina dan mengembangkan bakat-bakat muda agar kesenian Bantengan tetap hidup dan berkembang.

"Melalui pementasan seperti ini, kami ingin menanamkan rasa cinta terhadap budaya sendiri. Semoga Bantengan Satriyo Joyo Sari dan Rengganis bisa menjadi ikon seni di Dusun Reco dan terus mewarnai berbagai perayaan di masa depan," kata Bapak Slamet penuh harap.

 Penutup

Perayaan Hari Kartini di Dusun Reco, Desa Sitirejo, tahun ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan juga menjadi wujud nyata dari penghargaan terhadap perjuangan perempuan, solidaritas antarwarga, serta pelestarian budaya. Melalui pawai yang meriah dan penampilan kesenian Bantengan yang memukau, semangat Kartini terus dikobarkan, mewarnai kehidupan masyarakat desa dengan semangat kebersamaan dan cinta budaya.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال