Sosialisasi Diabetes Militus Bersama Kader Kesehatan Dalam Rangkaian Halal Bihalal Desa Sitirejo


Wagir, Kabupaten Malang – Dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, menggelar acara Halal Bihalal yang dirangkai dengan kegiatan sosialisasi kesehatan bertema "Pencegahan dan Penanganan Diabetes Melitus pada Lansia". Acara ini berlangsung pada Kamis (17/4/2025), di Balai Desa Sitirejo, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan lembaga, termasuk Fakultas Keperawatan Universitas Brawijaya, perawat desa, serta perwakilan dari Puskesmas setempat.

Kegiatan ini dihadiri oleh para kader lansia dari berbagai dusun di Desa Sitirejo, serta tokoh masyarakat dan perangkat desa. Selain menjadi ajang silaturahmi pasca Hari Raya Idul Fitri, kegiatan ini juga menjadi momen edukasi penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya lansia, terhadap ancaman penyakit diabetes melitus.

Kolaborasi Multi Pihak untuk Kesehatan Lansia

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Sitirejo, Bapak Buwang Suharja. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut serta mendukung penuh kegiatan yang mengedukasi masyarakat.

“Kita harus terus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, apalagi untuk para lansia yang rentan terhadap penyakit seperti diabetes. Kami berterima kasih kepada pihak Fakultas Keperawatan Universitas Brawijaya, Puskesmas Wagir, dan perawat desa yang telah berinisiatif dalam menyelenggarakan kegiatan bermanfaat ini,” ujar Bapak Buwang.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ibu Eva Fatmawati selaku perawat desa, yang selama ini aktif mendampingi masyarakat dalam pelayanan kesehatan primer. Dalam sesi sambutannya, beliau menekankan pentingnya deteksi dini dan edukasi berkelanjutan terkait penyakit kronis seperti diabetes melitus yang bisa menyerang tanpa disadari.

Pemaparan Materi dari Akademisi dan Praktisi Kesehatan

Sesi utama kegiatan ini adalah penyampaian materi mengenai diabetes melitus oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Brawijaya. Mereka menjelaskan secara rinci mengenai pengertian diabetes, penyebab, gejala, serta langkah-langkah pencegahan dan pengelolaannya, terutama untuk kalangan lansia.

Dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, para peserta yang sebagian besar adalah lansia tampak antusias mengikuti paparan. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi tentang kondisi kesehatan masing-masing, serta mendapatkan tips-tips praktis untuk mengontrol gula darah, seperti menjaga pola makan, aktivitas fisik ringan, dan pentingnya pemeriksaan rutin.

“Edukasi kesehatan seperti ini sangat penting, terutama bagi lansia. Dengan pengetahuan yang cukup, mereka bisa lebih mandiri dalam menjaga kesehatannya dan mencegah komplikasi,” ujar salah satu pemateri dari Universitas Brawijaya.

Peran Kader Lansia dalam Pencegahan Penyakit

Ibu Narmi, perwakilan dari Puskesmas Wagir, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap keterlibatan para kader lansia dalam kegiatan ini. Menurutnya, kader lansia adalah ujung tombak dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat di tingkat paling bawah.

“Kader lansia memiliki peran strategis sebagai penggerak perubahan di lingkungan masing-masing. Mereka bisa menjadi agen edukasi dan pemantau kesehatan di dusun-dusun, apalagi setelah dibekali dengan informasi yang tepat,” kata Ibu Narmi.

Harapan untuk Keberlanjutan Program

Kegiatan sosialisasi ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan penyakit tidak menular seperti diabetes. Kepala Desa, pihak Puskesmas, serta tim dari Universitas Brawijaya berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkala.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa menjadi agenda rutin di desa. Kolaborasi antara desa, puskesmas, perawat, dan perguruan tinggi sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan tangguh,” pungkas Ibu Eva Fatmawati.

Acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah antar peserta. Momen kebersamaan dalam suasana Halal Bihalal ini semakin mempererat hubungan antar warga dan memperkuat semangat gotong royong dalam membangun desa yang sehat.

Dengan adanya kegiatan ini, Desa Sitirejo membuktikan bahwa momen keagamaan seperti Halal Bihalal bisa menjadi wadah yang efektif untuk menyebarkan informasi penting tentang kesehatan, sekaligus membangun kepedulian sosial di tengah masyarakat.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال