Ngaji Bareng Jamaah Temu di Masjid Agung Jami': Semarak Dzulhijjah Penuh Kejujuran dan Integritas
Suasana hangat penuh hikmah
Sabtu pagi 21 Juni 2025, suasana Masjid Agung Jami’ Kota Malang tampak lebih ramai dari biasanya. Sejak pukul 07.00 WIB, para jamaah mulai berdatangan dengan mengenakan gamis hijau dan jilbab putih sesuai dress code yang telah ditentukan. Agenda yang mereka hadiri adalah kegiatan “Ngaji Bareng Jamaah Temu” yang digelar dalam semarak bulan Dzulhijjah, bertema The Beauty of Dzulhijjah: Kejujuran, Integritas, dan Fokus dalam Berkarya.
Acara ini menjadi momen spesial bagi para jamaah perempuan yang ingin menggali inspirasi dan nilai-nilai spiritual yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal berkarya dan berbisnis. Dalam kegiatan yang berlangsung hingga pukul 10.00 WIB ini, para peserta mengikuti dengan antusias sajian materi dari narasumber dan host yang telah disiapkan oleh panitia.
Kisah inspiratif dari Mulyani Hadiwijaya, S.E.
Salah satu sesi yang paling menyentuh adalah saat narasumber utama, Mulyani Hadiwijaya, S.E., berbagi kisah perjalanannya hingga menjadi owner dari Dea Bakery. Di hadapan para jamaah, ia memulai ceritanya dengan sederhana. “Saya bukan orang kaya dari lahir. Bahkan dulu, saya termasuk orang yang pas-pasan dan penuh keterbatasan. Tapi saya percaya, kejujuran dan kerja keras itu tidak akan pernah mengkhianati hasil,” ungkapnya dengan suara tenang namun penuh keyakinan.
Mulyani mengaku bahwa sebelum memiliki usaha bakery seperti sekarang, dirinya hanyalah seorang ibu rumah tangga yang gemar membuat kue rumahan. Dari dapur kecil di rumahnya, ia mulai menerima pesanan kue untuk tetangga dan teman-teman dekat. Semua dilakukan dengan alat seadanya dan tanpa bantuan tenaga kerja. Ia bahkan pernah harus begadang semalaman untuk menyelesaikan pesanan karena keterbatasan oven dan peralatan lainnya.
Dalam prosesnya, banyak tantangan yang datang silih berganti. Pernah suatu ketika ia kehilangan pelanggan karena dianggap tidak profesional hanya karena keterlambatan pengiriman. Namun, ia menjadikan setiap kritik sebagai pelajaran dan berusaha memperbaiki diri. “Saya selalu jujur sama pelanggan. Kalau saya salah, saya akui. Kalau saya belum bisa, saya bilang terus terang. Karena dari awal saya percaya, kejujuran adalah modal utama dalam usaha,” ujarnya.
Menanam nilai integritas dalam karya
Kisah Mulyani menjadi cermin nyata dari tema yang diangkat dalam ngaji bareng kali ini. Ia menekankan bahwa integritas adalah fondasi yang harus dipegang teguh oleh siapa pun yang ingin sukses, apapun bidangnya. Dalam membangun Dea Bakery, ia tidak hanya fokus pada keuntungan materi, tetapi juga berupaya menghadirkan kualitas terbaik dan keberkahan dalam setiap produknya.
Tidak hanya soal usaha, Mulyani juga menyampaikan pesan penting tentang fokus dalam berkarya. Di tengah banyaknya gangguan dan godaan zaman sekarang, ia mengingatkan bahwa perempuan juga punya potensi besar untuk mandiri dan bermanfaat. Namun semuanya harus dilakukan dengan niat yang benar, dan tetap menjaga nilai-nilai islami sebagai landasan utama.
Dipandu oleh host yang penuh semangat
Acara ini dipandu oleh Dr. Dra. Mutmainnah Mustofa, M.Pd, yang juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan dakwah dan pendidikan perempuan. Dalam sesi interaksi, beliau mengajak jamaah untuk tidak hanya mendengar, tetapi juga mencatat poin-poin penting dari kisah yang disampaikan.
Beliau menyampaikan bahwa bulan Dzulhijjah adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki niat, menguatkan integritas, serta menata ulang arah hidup dengan lebih jujur dan fokus. “Kita belajar hari ini bukan hanya untuk tahu, tetapi untuk tumbuh. Karena perempuan hebat itu bukan yang sempurna, tapi yang terus berproses dengan ketulusan,” tuturnya.
Penutup sederhana yang berkesan
Menjelang akhir acara, para peserta diajak untuk merenung dan berdoa bersama, memohon agar diberi kekuatan untuk menjadi pribadi yang lebih jujur, berintegritas, dan tetap semangat dalam menjalani peran masing-masing. Sebagai bentuk apresiasi, panitia juga membagikan kue dari Dea Bakery yang turut menambah manisnya suasana kebersamaan di akhir kegiatan.
Harapan ke depan, kegiatan seperti ini bisa terus digelar dan menjadi wadah bagi perempuan, khususnya jamaah Temu, untuk terus belajar, berbagi, dan tumbuh bersama dalam semangat islami.