Mulai pukul delapan pagi, rangkaian kegiatan diawali dengan pendaftaran balita. Para kader mencatat nama, usia, dan identitas balita sebelum mengarahkan para ibu menuju bagian penimbangan. Penimbangan berat badan menjadi langkah awal untuk mengevaluasi pertumbuhan anak setiap bulan. Kader kesehatan membantu mengangkat dan menempatkan balita di timbangan, lalu mencatat hasilnya ke dalam buku KMS sebagai acuan pemantauan. Meski ada balita yang tampak rewel, suasana tetap terkendali karena para ibu sabar menenangkan anak mereka sambil menunggu giliran.
Setelah proses penimbangan, kegiatan dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan. Kader memastikan balita berdiri tegak agar hasil pengukuran sesuai. Data tinggi badan dan berat badan kemudian dicocokkan dengan grafik tumbuh kembang, dan bidan desa memeriksa setiap catatan untuk memastikan perkembangan anak berada pada kondisi normal. Bila ditemukan hal yang perlu diperhatikan, orang tua diberi arahan khusus mengenai pola makan dan kebiasaan harian yang perlu diperbaiki. Pendampingan bidan desa menjadikan tahap ini lebih akurat dan meyakinkan bagi para orang tua.
Pada kesempatan posyandu bulan ini juga dilakukan imunisasi untuk balita sesuai jenis vaksin yang dibutuhkan. Bidan desa menangani langsung prosedur imunisasi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan. Meski beberapa balita tampak takut saat proses penyuntikan, kegiatan tetap berjalan lancar karena bidan desa memberikan penjelasan menenangkan kepada anak dan orang tua. Imunisasi menjadi bagian penting dari upaya menjaga daya tahan tubuh anak, sehingga proses ini selalu menjadi prioritas dalam kegiatan posyandu.
Selain pelayanan utama, posyandu bulan Desember ini juga menghadirkan penyuluhan kesehatan yang disampaikan oleh Buk Halim. Penyuluhan merupakan kegiatan rutin yang dipresentasikan oleh kader secara bergantian setiap bulan, dan kali ini giliran Buk Halim. Beliau memberikan materi mengenai tumbuh kembang dan pemenuhan nutrisi balita. Penyuluhan dilakukan dengan metode pendampingan langsung satu ibu dan satu anak seperti pada dokumentasi, sehingga informasi lebih fokus dan mudah dipahami. Buk Halim menggunakan buku panduan dalam menjelaskan kebutuhan gizi harian balita, contoh menu seimbang, serta tanda-tanda perkembangan yang perlu diperhatikan orang tua. Para ibu diberikan kesempatan untuk bertanya sehingga suasana semakin interaktif dan bermanfaat.
Pada kegiatan posyandu ini juga dibagikan PMT berupa nasi kuning dengan telur dan sosis. PMT tersebut dimasak oleh kader kesehatan dari satu desa, masing-masing satu orang tanpa sistem giliran. Kader-kader inilah yang bertanggung jawab menyiapkan menu tersebut, kemudian hasil masakan turut dipantau oleh petugas gizi agar sesuai dengan kebutuhan balita. Penyusunan jadwal PMT bukan dari puskesmas, melainkan langsung ditentukan oleh bidan desa agar dapat disesuaikan dengan kondisi anak-anak di wilayah setempat. Para ibu terlihat senang menerima PMT tersebut karena bisa langsung diberikan kepada anak setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan posyandu.
Kegiatan posyandu yang berlangsung hingga pukul setengah sebelas pagi ini memberi banyak manfaat bagi masyarakat, terutama bagi para ibu yang ingin mengetahui perkembangan anak secara rutin. Kehadiran kader kesehatan serta bidan desa membuat pelayanan berjalan lebih tertib dan terarah sehingga para orang tua merasa nyaman selama mengikuti kegiatan. Dengan adanya posyandu bulanan, warga RW 03 Dusun Temu Desa Sitirejo dapat terus memantau tumbuh kembang balita dan memperoleh ilmu tambahan mengenai gizi serta kesehatan anak. Harapannya, kegiatan ini dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan balita dan memperkuat kualitas tumbuh kembang anak di lingkungan sekitar.