" Semangat Syawal dan Ketakwaan Dalam Kegiatan di Masjid Muhammadiyah AL Firdaus Desa Sitirejo "



Sitirejo, Wagir 20 April 2025 –Masjid Muhammadiyah Al Firdaus Dusun Temu, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, menjadi saksi terselenggaranya kegiatan keagamaan yang penuh semangat dan makna pada hari Ahad, yang dihadiri oleh warga Muhammadiyah serta masyarakat umum. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara pasca-Ramadhan yang diinisiasi oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sitirejo untuk terus menjaga semangat ibadah dan kebersamaan umat.

Pembukaan yang Khidmat dan Penuh Spiritualitas

Acara dibuka dengan penuh kekhidmatan oleh MC, Bapak Samsudin Syah, yang memandu jalannya kegiatan dengan tertib dan menghidupkan suasana kebersamaan. Dalam suasana yang sakral, pembacaan ayat suci Al-Qur’an mengawali rangkaian acara. Dua siswa siswi dari SD Muhammadiyah 9 Kota Malang, adik Hamka dan Hilya, tampil dengan penuh percaya diri dan penghayatan saat melantunkan ayat-ayat suci, menyentuh hati para hadirin yang menyimak dengan seksama.

Sambutan Ketua PRM Sitirejo: Ramadhan sebagai Momentum Pembinaan Umat

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Ketua PRM Sitirejo, Ustaz Jemi Anggara. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga dalam menghadiri kegiatan ini. Ustaz Jemi juga menjelaskan berbagai kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan oleh Ranting Muhammadiyah Sitirejo selama bulan Ramadhan, antara lain:

- Pengajian rutin malam hari di berbagai titik dusun
- Kegiatan sosial seperti pembagian sembako dan santunan anak yatim
- Buka puasa bersama warga dan takjil gratis setiap hari
- Program tadarus Al-Qur’an keliling
- Peningkatan kapasitas kader Muhammadiyah muda melalui pelatihan intensif

Beliau menekankan pentingnya kesinambungan semangat Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk setelah memasuki bulan Syawal.

Tausiyah Penuh Makna dari Ustaz Prof. Thohir Luth

Inti acara diisi dengan penyampaian materi oleh Ustaz Prof. Thohir Luth, seorang ulama dan akademisi yang dikenal luas di kalangan Muhammadiyah. Dalam tausiyahnya, beliau mengangkat tema “Syawal sebagai Bulan Peningkatan” yang sarat makna dan refleksi spiritual.

 1. Syawal: Momentum Peningkatan Spiritual dan Sosial

Prof. Thohir menegaskan bahwa bulan Syawal bukanlah akhir dari perjuangan ibadah, melainkan awal dari peningkatan amal. “Bulan Syawal adalah bulan peningkatan. Jangan sampai semangat ibadah kita hanya berhenti di Ramadhan,” tuturnya. Ia mengajak jamaah untuk menggunakan sisa umur yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, tidak hanya untuk kebaikan diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

 2. Makna Kemuliaan yang Hakiki

Dalam bagian lain ceramahnya, Prof. Thohir menyentil realita sosial mengenai status dan kehormatan. Menurutnya, kemuliaan seseorang tidak terletak pada gelar akademik seperti profesor atau doktor, melainkan pada tingkat ketakwaannya. “Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa, bukan yang paling banyak gelarnya,” tegas beliau sambil mengutip ayat Al-Qur’an sebagai penguat.

 3. Mengarahkan Anggota Tubuh untuk Kebaikan

Prof. Thohir juga mengajak seluruh jamaah untuk memanfaatkan setiap bagian tubuh untuk hal-hal yang diridhai Allah. Tangan, mata, telinga, dan kaki harus menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan sebaliknya. “Jika kita menjaga amanah ini, insyaAllah hidup kita akan diberkahi,” ucapnya.

4. Akhlak sebagai Puncak Ilmu

Di akhir ceramah, beliau menyampaikan bahwa ilmu yang paling tinggi nilainya bukanlah ilmu eksakta atau sosial, tetapi ilmu akhlak. “Akhlak adalah cermin dari ilmu yang benar. Tanpa akhlak, semua ilmu menjadi tidak bermanfaat bahkan bisa membahayakan,” jelasnya.

 Pembagian Buku dan Sembako Gratis.

Sebagai bentuk penutup kegiatan yang bermanfaat, panitia membagikan buku  dan sekaligus pembagian sembako gratis kepada para hadirin. Para jamaah tampak antusias menerima buku dan sembako tersebut dan mengapresiasi langkah panitia dalam menyebarkan literasi keislaman yang berkualitas dan serta kesejahteraan para jamaahnya.

Bapak Sandhi Yuda salah satu jamaah yang hadir dalam acara ini menyampaikan, dengan terselenggara nya acara ini semoga kedepannya mampu menjadi motor penggerak pembangunan moral dan spiritual dalam masyarakat ,ujarnya.

 Penutup

Kegiatan di Masjid Muhammadiyah Al Firdaus Dusun Temu ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah sekaligus menghidupkan kembali semangat Ramadhan di bulan Syawal. Diharapkan, acara seperti ini terus menjadi tradisi positif di tengah masyarakat, sebagai bagian dari gerakan dakwah pencerahan yang diusung oleh Muhammadiyah.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال