Jedong, Wagir –Suasana religius dan penuh kebersamaan menyelimuti kegiatan Diba’ rutin yang digelar oleh Fatayat NU Dusun Jaten, RT 02 RW 06, Desa Jedong, Kecamatan Wagir, pada Minggu pagi dalam rangka menyambut dan memaknai keutamaan bulan Muharram. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda mingguan yang sudah berjalan secara konsisten sebagai bentuk penguatan spiritual dan silaturahmi antaranggota.
Dengan mengangkat tema “Keutamaan Bulan Muharram: Bulan Hijrah Menuju Kebaikan”, acara ini menghadirkan penceramah dari Kota Malang, yakni Ustad Afif, yang menyampaikan tausiyah dengan gaya santai namun penuh makna. Hadir dalam kegiatan ini seluruh anggota dan pengurus Fatayat NU Desa Jedong, jamaah tahlil ibu-ibu sekitar, serta tokoh masyarakat setempat.
Diba’ Rutin: Tradisi Spiritualitas dan Persaudaraan
Kegiatan Diba’ atau pembacaan Sholawat Nabi menjadi bagian dari tradisi keagamaan yang terus dijaga oleh masyarakat Nahdliyin, termasuk di lingkungan Dusun Jaten. Fatayat NU sebagai organisasi perempuan muda di bawah naungan Nahdlatul Ulama secara aktif menghidupkan kegiatan ini dengan semangat kebersamaan dan kekhusyukan.
Acara dimulai pagi pukul 08.00 wib secara berjamaah di Mushola AL ikhlas . Lantunan shalawat Diba’ menggema dari mulut para jamaah, menciptakan suasana yang khidmat namun hangat.
Ibu Lilik, salah satu pengurus Fatayat yang juga menjadi koordinator kegiatan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar rutinitas, melainkan sarana pembinaan rohani sekaligus memperkuat tali silaturahmi antarperempuan Muslimah di lingkungan dusun.
“Kami ingin membangun tradisi spiritual yang kokoh sejak dini. Dengan kegiatan seperti ini, kami harap semangat keislaman dan kebersamaan terus tumbuh, khususnya di kalangan perempuan muda,” jelasnya.
Tausiyah Penuh Hikmah dari Ustad Afif
Bagian inti dari kegiatan malam itu adalah penyampaian tausiyah oleh Ustad Afif dari Kota Malang. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan tentang keutamaan bulan Muharram, salah satu dari empat bulan mulia dalam Islam. Bulan ini dikenal sebagai waktu yang sangat baik untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk puasa sunnah, sedekah, dan memperbaiki hubungan antarsesama.
“Muharram bukan hanya bulan pertama dalam kalender Hijriah, tetapi juga bulan yang Allah muliakan. Ini saat yang tepat bagi kita semua untuk berhijrah, tidak hanya secara fisik, tetapi juga dalam hati—berhijrah dari keburukan menuju kebaikan,” ujar Ustad Afif dalam ceramahnya.
Beliau juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman di lingkungan keluarga dan masyarakat. Menurutnya, keberadaan Fatayat dan kegiatan Diba’ menjadi salah satu benteng akhlak dan moralitas di tengah arus zaman.
Antusiasme Jamaah dan Nuansa Kebersamaan
Kegiatan Diba’ rutin ini mendapat sambutan hangat dari warga sekitar. Ibu-ibu jamaah tahlil yang hadir mengaku sangat terkesan dengan tausiyah malam itu dan merasa lebih termotivasi untuk meningkatkan ibadah di bulan Muharram.
“Alhamdulillah, ceramah Ustad Afif sangat menyentuh. Kami jadi lebih memahami bahwa bulan Muharram bukan hanya tentang tahun baru Islam, tapi juga momentum untuk memperbaiki diri ujar salah satu jamaah yang hadir.
Tidak hanya sebagai ajang penguatan iman, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat hubungan sosial. Seusai acara, para jamaah menikmati hidangan sederhana bersama sambil berbincang hangat, menandakan bahwa kegiatan spiritual juga bisa menjadi momen kebersamaan sosial.
Fatayat NU: Menjaga Tradisi, Menata Masa Depan
Kegiatan Diba’ rutin yang dilaksanakan setiap bulan ini merupakan bagian dari komitmen Fatayat NU Dusun Jaten untuk terus menjaga tradisi Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan memperkuat peran perempuan dalam membangun masyarakat yang religius dan harmonis.
Dengan adanya partisipasi aktif dari anggota, pengurus, dan masyarakat, kegiatan ini menjadi contoh bagaimana organisasi perempuan dapat menjalankan program dakwah kultural yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari umat.
Ibu Lilik menutup kegiatan dengan harapan agar semangat yang telah terbangun tidak hanya berhenti di malam itu, melainkan terus berkembang dalam bentuk kegiatan-kegiatan positif lainnya.
Penutup: Menyambut Tahun Baru Islam dengan Semangat Baru
Acara Diba’ rutin malam itu ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan di bulan Muharram dan semoga seluruh warga Dusun Jaten diberikan kesehatan, rezeki, dan keteguhan iman. Kegiatan ini menjadi penanda bahwa tahun baru Hijriah tidak sekadar pergantian waktu, tetapi juga momentum untuk memperbaharui niat, memperkuat spiritualitas, dan mempererat ukhuwah.
Dengan semangat gotong royong, kekompakan, dan kecintaan terhadap nilai-nilai Islam, Fatayat NU Dusun Jaten terus menorehkan peran penting dalam kehidupan keagamaan masyarakat Wagir. Semoga kegiatan seperti ini terus hidup dan berkembang di masa mendatang.
Tags
keagamaan