"Perkuat Sinergi, TP PKK Desa Didorong Aktif Dampingi Bumil Risti di Kabupaten Malang"



Malang, 13 Juni 2025 — Upaya peningkatan kualitas pendampingan terhadap ibu hamil risiko tinggi (bumil risti) terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan. Salah satu langkah konkret diwujudkan dalam kegiatan koordinasi pendampingan bumil risti tahun 2025 yang digelar di Ruang Rapat BKPSDM Kabupaten Malang,  Jalan K.H. Agus Salim No. 7, Kota Malang, pada Selasa, 3 Juni 2025.

Acara ini melibatkan para Ketua Tim Penggerak (TP) PKK dari berbagai wilayah kecamatan sebagai bentuk sinergi lintas sektor untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menekankan pentingnya peran aktif TP PKK Desa dalam mendampingi para kader saat melakukan pendampingan terhadap ibu hamil berisiko tinggi di wilayah masing-masing.

Keterlibatan Aktif TP PKK Desa dalam Pendampingan

Dalam sambutannya, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Ketua Tim Pendamping Keluarga kabupaten Malang, Ibu Rita Handayani, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan kolaborasi antara tenaga kesehatan, kader, dan TP PKK di tingkat desa. Menurutnya, kasus bumil risti masih menjadi perhatian serius yang membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh elemen masyarakat, khususnya TP PKK yang memiliki kedekatan dengan masyarakat akar rumput.

“Ketua TP PKK Desa punya peran strategis karena bisa menjadi jembatan antara kader kesehatan dan ibu hamil. Pendekatan yang humanis dan persuasif dari ibu-ibu PKK seringkali lebih diterima oleh masyarakat,” terang Ibu Rita.

Senada dengan itu, narasumber kedua dari Promkes ( Promosi Kesehatan) kabupaten Malang , Ibu Retno Indarti, menambahkan bahwa pemetaan risiko kehamilan harus disertai dengan langkah-langkah intervensi yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, perlu adanya sistem koordinasi yang baik antara kader dan TP PKK desa.

Peserta dari Lima Kecamatan

Kegiatan koordinasi ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Kecamatan dari Jabung, Kalipare, Wagir, Lawang, dan Gondanglegi. Hadir pula sejumlah Ketua TP PKK Desa yang aktif di wilayah masing-masing. Salah satunya adalah Ibu Any Setyowat , Ketua TP PKK Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Any menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya komunikasi dan pendampingan berkelanjutan. “Kami di desa berkomitmen untuk selalu mendampingi para kader dalam pemantauan ibu hamil, terutama yang termasuk dalam kategori risiko tinggi. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan pemahaman dan motivasi untuk meningkatkan peran kami,” ujarnya.

Langkah Strategis dan Output yang Diharapkan

Melalui koordinasi ini, para peserta memperoleh materi terkait definisi dan kategori bumil risti, pendekatan komunikasi yang efektif, serta langkah-langkah teknis dalam mendampingi proses kehamilan hingga persalinan. Narasumber juga menekankan pentingnya pencatatan data yang akurat dan pelaporan rutin untuk memudahkan pemantauan oleh pihak Puskesmas maupun Dinas Kesehatan.

Diharapkan, dengan kegiatan ini, TP PKK Desa tidak hanya berperan dalam kampanye kesehatan, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pendampingan, mulai dari edukasi, kunjungan rumah, hingga mendampingi ke fasilitas kesehatan.

Komitmen Bersama untuk Ibu Hamil yang Lebih Aman

Koordinasi pendampingan bumil risti 2025 ini merupakan bagian dari program prioritas Pemerintah Kabupaten Malang dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi (AKI dan AKB) yang masih menjadi tantangan di beberapa wilayah.

Melalui peran aktif Ketua TP PKK Desa, pemerintah berharap proses pendampingan menjadi lebih terstruktur, berkelanjutan, dan menyentuh kebutuhan langsung masyarakat. Kolaborasi antara TP PKK, kader kesehatan, bidan desa, serta Dinas Kesehatan diyakini akan memperkuat jejaring perlindungan ibu hamil.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan tanya jawab, di mana para peserta menyampaikan praktik baik dan tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Dengan semangat kebersamaan, seluruh peserta berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan pendampingan kepada ibu hamil risiko tinggi di daerah masing-masing.

Penutup

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan program kesehatan ibu dan anak tidak hanya bertumpu pada tenaga medis, tetapi juga memerlukan keterlibatan tokoh masyarakat, terutama Ketua TP PKK di tingkat desa. Melalui koordinasi seperti ini, diharapkan lahir sinergi yang kuat dan menyeluruh dalam menciptakan generasi yang sehat sejak dalam kandungan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال