Malang – Dalam rangkaian kegiatan memperingati Hari Pelindung Paroki tahun 2025, Gereja Katolik St. Yohanes Pemandi Janti Malang menyelenggarakan pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) gratis bagi umat paroki dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Gereja dengan Bidang Pelayanan Paroki serta mendapat dukungan penuh dari Klinik Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE).
Kegiatan yang berlangsung pada hari Minggu di halaman gereja ini menjadi salah satu bentuk nyata pelayanan kasih dari Gereja kepada umat. Melalui layanan kesehatan ini, Gereja tidak hanya hadir sebagai tempat pertumbuhan iman, tetapi juga sebagai tempat kepedulian sosial, terutama dalam bidang kesehatan jantung yang menjadi perhatian utama kegiatan kali ini.
Dukungan dan Kehadiran Romo Paroki
Kegiatan pemeriksaan EKG ini mendapat dukungan langsung dari dua romo paroki, yakni Romo Krismianto dan Romo Winnur. Kedua imam tersebut hadir sejak awal kegiatan dan menyapa umat yang mengikuti pemeriksaan, menciptakan suasana yang hangat dan akrab.
Romo Krismianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa gereja harus mampu menjadi tempat bernaung, baik secara rohani maupun jasmani. “Kesehatan adalah karunia Tuhan yang harus dijaga. Sebagai gereja, kami terpanggil untuk memperhatikan kebutuhan umat secara menyeluruh. Pemeriksaan EKG ini adalah bentuk pelayanan konkret yang mencerminkan cinta kasih Kristus dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Senada dengan itu, Romo Winnur menambahkan bahwa pelayanan semacam ini juga merupakan bentuk evangelisasi. “Kami ingin agar gereja menjadi tempat yang hidup, relevan, dan hadir dalam setiap sisi kehidupan umat, termasuk dalam hal kesehatan,” jelasnya.
Kepanitiaan Lingkungan Santa Cecilia: Solid dan Peduli
Kegiatan ini diprakarsai dan dikoordinasikan oleh panitia peringatan Hari Pelindung Paroki 2025, yang diketuai oleh Ibu Sondang dari Lingkungan Santa Cecilia. Dalam pelaksanaannya, panitia bekerja sama dengan warga lingkungan, termasuk Ibu Wulan yang terlibat aktif membantu di bagian administrasi dan pendataan peserta.
Ibu Sondang menyampaikan bahwa ide pemeriksaan EKG ini muncul dari diskusi internal panitia yang ingin menghadirkan kegiatan yang tidak hanya bersifat spiritual tetapi juga bermanfaat langsung bagi umat. “Kami ingin perayaan pelindung paroki kali ini lebih dari sekadar seremoni. Kami ingin menyentuh kehidupan nyata umat, dan kesehatan adalah kebutuhan yang sangat penting,” ungkapnya.
Ibu Wulan, salah satu relawan dari lingkungan Cecilia, turut mengungkapkan rasa syukurnya bisa terlibat dalam pelayanan ini. “Melihat umat datang dengan antusias dan merasa terbantu, itu kebahagiaan tersendiri bagi kami sebagai panitia,” katanya.
PACCE Hadirkan Tenaga Medis Profesional
Kegiatan pemeriksaan EKG ini tidak mungkin terselenggara dengan baik tanpa dukungan profesional dari Klinik Pakisaji Cardiovascular Center (PACCE). Tim medis dari PACCE hadir dengan peralatan lengkap dan tenaga medis berpengalaman. Pemeriksaan dilakukan dengan prosedur medis yang sesuai standar, dan hasilnya langsung dikonsultasikan secara singkat kepada setiap peserta.
Menurut salah satu Bapak perwakilan dari PACCE, pemeriksaan EKG sangat penting untuk mendeteksi gangguan irama jantung yang kerap tidak disadari. “Banyak pasien datang ke rumah sakit saat sudah mengalami gejala serius. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap bisa membantu mendeteksi lebih awal dan memberi edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung,” jelasnya.
Selain pemeriksaan, tim PACCE juga membagikan brosur edukatif mengenai pola hidup sehat dan pentingnya olahraga serta makanan bergizi sebagai langkah pencegahan penyakit jantung.
Antusiasme Umat dan Respons Positif
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari umat paroki maupun warga sekitar. Sejak pagi, aula gereja dipadati oleh peserta yang ingin mengikuti pemeriksaan.
Bapak Paulus, salah satu peserta dari lingkungan sekitar gereja, mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan gratis ini. “Sudah lama saya ingin periksa jantung, tapi terkendala biaya. Gereja memberikan pelayanan yang luar biasa hari ini. Terima kasih kepada semua panitia dan tim medis,” ungkapnya.
Sementara itu, Ibu Rini, seorang lansia yang didampingi cucunya saat pemeriksaan, merasa senang bisa diperiksa tanpa harus ke rumah sakit. “Senang sekali, dilayani dengan ramah dan cepat. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan lagi,” ujarnya.
Semangat Pelayanan yang Menyentuh
Melalui kegiatan ini, Gereja Katolik St. Yohanes Pemandi Janti Malang menunjukkan bahwa pelayanan iman dan sosial tidak bisa dipisahkan. Pemeriksaan EKG gratis ini bukan hanya menjadi bagian dari peringatan Hari Pelindung Paroki, tetapi juga menjadi simbol kepedulian gereja terhadap kesejahteraan umat secara menyeluruh.
Romo Krismianto menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi inspirasi bagi pelayanan di masa depan. “Semoga pelayanan ini membawa berkat dan semangat baru, bahwa iman harus diwujudkan dalam tindakan kasih yang nyata,” ujar beliau.
Dengan semangat gotong royong, kolaborasi, dan kasih, kegiatan ini menjadi cermin hidup dari panggilan gereja: hadir di tengah umat, menyembuhkan, menyemangati, dan menumbuhkan harapan.