Menguatkan Hati Lewat Istighotsah, Khusyuknya Doa Bersama di Bersih Desa Sitirejo



Menguatkan Hati Lewat Istighotsah, Malam Penuh Kebersamaan dalam Rangkaian Bersih Desa Sitirejo

Selasa malam, 8 Juli 2025, halaman Balai Desa Sitirejo dipenuhi dengan semangat dan kehadiran warga yang antusias mengikuti rangkaian Bersih Desa. Salah satu puncak kegiatan malam itu adalah istighotsah bersama yang dilaksanakan tepat pukul 19.30 WIB. Sejak selepas magrib, warga mulai berdatangan, duduk rapi di atas tikar dan karpet, membawa harapan, rasa syukur, dan niat tulus untuk berdoa bersama.

Acara diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara Bapak Suroso, modin desa yang malam itu memandu jalannya kegiatan dengan tertib dan lancar. Suasana terasa tenang dan hikmat, memberi ruang bagi warga untuk menyiapkan hati sebelum masuk ke rangkaian doa.

Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Desa Sitirejo, Bapak Buwang Suharjah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh warga dan panitia atas terselenggaranya kegiatan dengan baik. Beliau berharap acara Bersih Desa menjadi ajang mempererat silaturahmi serta menumbuhkan semangat gotong royong yang selama ini telah menjadi kekuatan desa.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Erik selaku bendahara kegiatan yang malam itu mewakili ketua panitia. Sambutannya disampaikan secara ringkas namun penuh makna. Beliau menuturkan bahwa keberhasilan acara ini tak lepas dari kerja sama semua pihak yang terlibat, terutama para ibu-ibu panitia dan pengurus PKK desa yang turut aktif dalam berbagai persiapan.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan istighotsah yang dipimpin oleh Gus Khoiri Mahmudi. Lantunan doa yang beliau bacakan menggema memenuhi ruangan. Warga menyimak dengan khusyuk, menyambut setiap untaian doa dengan penuh pengharapan dan ketulusan. Suasana benar-benar terasa syahdu, menghadirkan ketenangan di tengah kesibukan harian.

Kemudian, tahlil bersama dilanjutkan oleh Bapak Edi. Bacaan kalimat thayyibah diiringi suara warga yang mengikuti dengan tertib dan perlahan. Suasana tetap terjaga dalam suasana tenang dan penuh penghormatan.

Doa penutup dibacakan oleh Abah Zainuri. Dalam doanya, beliau memohon kepada Allah SWT agar Desa Sitirejo senantiasa diberi keberkahan, dijauhkan dari bala, dan seluruh warganya diberikan kesehatan, rezeki yang halal, dan keselamatan dunia akhirat.

Setelah rangkaian doa selesai, acara berlanjut dengan momen ikrar tumpeng. Ikrar ini dibacakan oleh sesepuh desa, Bapak Arman dari Lemahduwur. Beliau mengajak seluruh warga untuk terus menjaga tradisi, mempererat rasa syukur, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan yang diwariskan oleh para pendahulu. Ikrar ini menjadi simbol penting atas rasa syukur yang disampaikan dalam bentuk doa dan budaya.

Setelah ikrar, Kepala Desa Bapak Buwang Suharjah melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol puncak rasa syukur Bersih Desa. Potongan pertama kemudian diserahkan kepada Bapak Arman selaku sesepuh desa sebagai bentuk penghormatan atas kebijaksanaan dan peran beliau dalam menjaga nilai-nilai tradisi yang ada di masyarakat.

Tumpeng kemudian disantap bersama. Warga duduk melingkar, berbagi lauk dan nasi dalam suasana penuh keakraban. Makan bersama ini menghadirkan kebersamaan yang tulus, tanpa sekat, tanpa perbedaan. Semua larut dalam rasa syukur dan gembira, menikmati hidangan sederhana namun penuh makna.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi doorprize yang menjadi penutup penuh keceriaan malam itu. Panitia telah menyiapkan hadiah khusus bagi ibu-ibu panitia dan pengurus PKK Desa yang turut membantu jalannya kegiatan sejak awal. Meskipun hadiahnya berupa barang-barang pecah belah seperti botol minum, tempat makanan, dan perlengkapan rumah tangga lainnya, suasana menjadi sangat meriah karena pembagiannya dilakukan dengan cara rebutan.

Satu per satu ibu-ibu maju dengan semangat, tertawa riuh sambil berebut hadiah yang telah diletakkan di tengah ruangan. Mereka saling dorong penuh canda, namun tetap tertib dan ramah. Keceriaan yang terpancar dari wajah mereka menjadi penanda kuatnya ikatan dan kebersamaan di antara sesama warga.

Bahkan setelah hadiah dibagikan, para ibu-ibu langsung berpose bersama sambil mengangkat hadiah mereka tinggi-tinggi. Foto yang diambil saat itu memperlihatkan ekspresi bahagia, semangat gotong royong, dan kekompakan yang begitu terasa hangat. Momen itu menunjukkan bahwa bukan besar kecilnya hadiah yang penting, tapi rasa senang dan kebersamaan yang menyertainya.

Meski bukan acara terakhir dari rangkaian Bersih Desa, malam istighotsah ini menjadi momen penting yang tak hanya penuh doa, namun juga memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat. Kegiatan akan kembali dilanjutkan pada tanggal 15 dan 18 Juli mendatang, namun kebersamaan yang tercipta di malam itu akan terus membekas sebagai bagian dari sejarah kecil yang menyatukan hati warga Sitirejo.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال