" Selamatan Bersih Desa Sukodadi: Menjaga Warisan Budaya Lewat Wayang Kulit "


Pada hari Kamis, 3 Juli 2025, pukul 20.00 WIB, berlangsung kegiatan budaya yang meriah dalam rangka Selamatan Bersih Desa Sukodadi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Kegiatan tersebut menghadirkan pagelaran seni tradisional Wayang Kulit yang dipimpin oleh dalang Ki Andi Bayu Sasongko. Acara yang berlangsung hingga selesai tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk jajaran pemerintahan, aparat keamanan, tokoh masyarakat, serta warga sekitar.

 Kehadiran Tokoh-Tokoh Penting dalam Acara

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, baik dari jajaran pemerintah kecamatan, desa, maupun anggota legislatif. Beberapa pejabat yang turut hadir antara lain adalah:

- AKP. Sutadi, SH (Kapolsek Wagir),
- Bapak Nurul Huda (Plt. Camat Wagir),
- Aiptu Agus Yulianto (Ka SPKT),
- Aiptu Mujianto (BBKTM Sukodadi),
- Ibu Sih Purwaningtyastuti (Anggota DPRD Kabupaten Malang),
- Bapak Susilo Wahyudi (Kades Sukodadi),
-  Kepala Desa se-Kecamatan Wagir,
- Staf Kecamatan Wagir,
- Staf Desa Sukodadi,
- Ketua RT dan RW se-Desa Sukodadi,
-.Toga, Tomas, dan Toda se-Desa Sukodadi.

Selain itu, sekitar 600 warga masyarakat Desa Sukodadi juga turut serta memeriahkan acara ini, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan budaya yang berlangsung.

Susunan Acara yang Berjalan Lancar

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari panitia yang menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan acara. Laporan ini menegaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menjaga kelestarian budaya, mempererat tali silaturahmi antarwarga, serta memberikan doa dan harapan terbaik bagi kemajuan Desa Sukodadi. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari beberapa tokoh penting yang turut hadir.

1. Sambutan Kades Sukodadi
   Bapak Susilo Wahyudi, Kepala Desa Sukodadi, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara Selamatan Bersih Desa ini. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga yang telah berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan desa dan melestarikan tradisi budaya yang ada.

2. Sambutan Plt. Camat Wagir
   Bapak Nurul Huda, sebagai Plt. Camat Wagir, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap masyarakat Desa Sukodadi. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan gotong-royong dalam masyarakat. Selain itu, beliau juga berharap kegiatan budaya semacam ini bisa terus berlanjut dan menjadi bagian dari identitas Kecamatan Wagir.

3. Sambutan Anggota DPRD Kab. Malang, Ibu Sih Purwaningtyastuti
   Ibu Sih Purwaningtyastuti, anggota DPRD Kabupaten Malang, turut memberikan sambutan. Beliau menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya daerah, serta memberikan dukungan terhadap pemerintah desa dalam pembangunan dan kegiatan-kegiatan positif lainnya.

Prosesi Tari Remo dan Penyerahan Gunungan

Acara dilanjutkan dengan Tari Remo, sebuah tarian tradisional yang melambangkan semangat dan kegembiraan. Penampilan tari ini semakin memeriahkan suasana dan membuat para hadirin terpesona oleh gerakan yang lincah dan penuh energi.

Selanjutnya, prosesi penyerahan gunungan menjadi simbol pengharapan dan doa bersama. Gunungan yang berupa tumpukan hasil bumi dan makanan tersebut diarak dan diberikan kepada dalang serta tokoh-tokoh yang hadir. Penyerahan gunungan ini memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil pertanian dan kebersamaan warga dalam menjaga keharmonisan desa.

 Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Andi Bayu Sasongko

Puncak acara yang paling dinantikan adalah Pagelaran Wayang Kulit.  Dalang Ki Andi Bayu Sasongko memimpin pertunjukan wayang kulit dengan cerita yang sarat akan pesan moral dan nilai-nilai budaya. Wayang Kulit, sebagai bagian dari tradisi Jawa, selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat, terutama dalam menyampaikan pesan-pesan kehidupan melalui cerita rakyat yang penuh makna.

Pertunjukan ini berhasil menyedot perhatian para penonton yang datang dari berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa, yang tampak sangat menikmati setiap alur cerita yang disampaikan oleh Ki Andi Bayu Sasongko. Tidak hanya itu, iringan gamelan dan vokal sinden menambah kesan magis pada setiap adegan yang ditampilkan.

Acara tersebut tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga Desa Sukodadi dan kecamatan sekitar, sekaligus memperkenalkan kembali kesenian tradisional yang sangat kaya akan makna.

Penutupan dan Harapan untuk Masa Depan

Acara pagelaran Wayang Kulit ini ditutup dengan doa bersama, yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan. Masyarakat berharap agar tradisi Selamatan Bersih Desa ini dapat terus dilestarikan dan memberikan manfaat bagi kehidupan sosial dan budaya di Desa Sukodadi.

Kegiatan ini merupakan contoh nyata dari bagaimana masyarakat bisa menjaga kelestarian budaya mereka sambil menciptakan kebersamaan dan keharmonisan di lingkungan sekitar. Dengan semangat yang terus berkembang, diharapkan kegiatan semacam ini dapat terus berlangsung dan menjadi warisan yang berharga untuk generasi mendatang.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال