Pada hari Minggu, tanggal 6 Juli 2025, Lingkungan Santa Cecilia mengadakan acara yang penuh makna, yaitu Doa dan Ucapan Syukur dalam rangka pembubaran Panitia Pelindung Paroki Janti 2025. Acara yang dihadiri oleh anggota lingkungan ini dilaksanakan di Pendopo Kembang Kopi, Dusun Ngemplak, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, tempat yang tidak asing bagi banyak orang, milik Bapak Pietra Widiadi. Kegiatan ini dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Bapak Seko, yang diikuti dengan berbagai rangkaian acara lainnya yang penuh harapan dan kebersamaan.
Doa Bersama yang Dipimpin oleh Bapak Seko
Acara doa dimulai sekitar pukul 12.30 WIB, di mana para hadirin berkumpul di Pendopo Kembang Kopi yang sejuk dan asri. Suasana penuh khidmat menyelimuti acara ketika Bapak Seko, yang dipercaya sebagai pemimpin doa, memulai rangkaian doa syukur atas segala rahmat yang telah diberikan kepada Panitia Pelindung Paroki Janti 2025 selama ini.
Dalam doanya, Bapak Seko mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas selesainya tugas berat panitia dalam mempersiapkan berbagai kegiatan dan acara keagamaan di paroki tersebut. Ia juga memohon agar Tuhan senantiasa memberikan kekuatan dan kesehatan bagi seluruh anggota panitia yang telah memberikan segala upaya demi kelancaran acara paroki, serta harapan agar kedepannya, semangat pelayanan ini terus tumbuh dan berlanjut.
Lagu yang Menyentuh Hati
Lagu tersebut tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya rasa syukur yang dalam atas segala anugerah Tuhan.
Lewat lagu menambah khusyuk doa serta memberikan kesan mendalam bagi semua yang hadir. Lagi memang sering kali menjadi sarana penyampai pesan yang lebih dalam, dan kali ini lagu tersebut seakan menjadi wujud syukur atas segala usaha yang telah dilakukan oleh panitia.
Rosario yang Dipimpin oleh Ibu Lia
Tak ketinggalan dalam acara ini, Ibu Lia memimpin doa Rosario, yang menjadi simbol dari kedekatan umat dengan Bunda Maria. Dengan penuh khidmat, Ibu Lia memimpin doa Rosario yang diikuti oleh seluruh hadirin. Setiap perulangan doa mengingatkan kita untuk selalu rendah hati dan berserah kepada Tuhan dalam segala situasi.
Rosario menjadi sebuah bentuk penguatan rohani bagi umat yang hadir. Dengan penuh penghayatan, doa ini membawa para peserta untuk lebih mendalami kebesaran Tuhan serta merenungkan makna pengorbanan dan cinta kasih yang sejati. Doa Rosario kali ini juga sekaligus menjadi tanda rasa syukur yang besar atas kelancaran kegiatan Paroki Janti 2025.
Ketua Lingkungan Santa Cecilia, Ibu Sondang, Menyampaikan Ucapan Terima Kasih
Setelah acara doa selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Lingkungan Santa Cecilia, Ibu Sondang. Dalam sambutannya, Ibu Sondang menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam menjalankan tugas mereka, sehingga berbagai kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik dan penuh kebersamaan.
Ibu Sondang juga mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya acara pembubaran panitia ini dengan lancar dan penuh kehangatan. Beliau berharap bahwa hubungan kekeluargaan yang telah terjalin selama masa persiapan panitia akan terus berlanjut, tidak hanya dalam bentuk kegiatan keagamaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk saling mendukung antar sesama.
"Saya sangat berterima kasih kepada seluruh panitia yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pelayanan ini. Semoga apa yang telah kita kerjakan selama ini bisa menjadi berkah bagi kita semua dan bagi paroki kita tercinta," ujar Ibu Sondang dalam sambutannya.
Ramah Tamah yang Membangun Kebersamaan
Setelah acara doa dan ucapan syukur selesai, acara berlanjut dengan ramah tamah yang diadakan di area Pendopo Kembang Kopi. Suasana penuh kehangatan terasa di antara para hadirin yang saling berbincang dan bertukar cerita. Ramah tamah ini bukan hanya sekedar ajang bersantai, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan di antara warga Lingkungan Santa Cecilia.
Dalam ramah tamah menikmati makanan ringan hingga hidangan khas yang menggugah selera. Sambil menikmati hidangan, para peserta terlihat saling berbagi kisah dan pengalaman selama masa-masa persiapan panitia. Acara ramah tamah ini memberikan kesempatan bagi semua yang hadir untuk bisa berbincang bincang satu sama lain dan merayakan kebersamaan yang telah tercipta selama ini.
Penutupan yang Penuh Harapan
Di penghujung acara, meskipun suasana semakin santai, tetapi semangat kebersamaan dan rasa syukur tetap terasa. Pembubaran panitia pelindung Paroki Janti 2025 bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, tetapi lebih merupakan awal dari babak baru dalam pelayanan umat. Semua peserta acara sepakat bahwa kegiatan ini telah mempererat tali persaudaraan di dalam lingkungan mereka dan memperkuat komitmen untuk terus melayani dengan sepenuh hati.
Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan bahwa semangat kebersamaan dan pelayanan yang telah terjalin dapat terus tumbuh dalam setiap langkah kehidupan umat, baik di dalam lingkungan gereja maupun dalam masyarakat luas. Semoga doa dan ucapan syukur ini dapat membawa kedamaian dan keberkahan bagi seluruh umat di Paroki Janti dan Lingkungan Santa Cecilia pada khususnya.