Pujian dan Doa Mengalir di Tengah Suasana Khidmat di Pura Eka Bhakti
Pada tanggal 12 Agustus 2025, umat Hindu yang hadir di Pura Eka Bhakti, yang terletak di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, melaksanakan persembahyangan Purnama sebagai bagian dari rangkaian Upanayana Samskara. Kegiatan yang penuh makna ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat Hindu, termasuk tokoh agama dan pejabat setempat. Salah satu yang ikut hadir dalam acara tersebut adalah Ibu Denik, yang dikenal sebagai tokoh aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan di daerah ini.
Acara persembahyangan ini dihadiri oleh ratusan umat Hindu yang datang untuk memberikan doa dan puja bhakti dalam rangka memohon berkah dari Tuhan Yang Maha Esa. Acara ini dipimpin oleh Pemangku I Nengah Parta, seorang pemangku yang sudah berpengalaman dan dihormati dalam masyarakat setempat.
Upanayana Samskara, Sebuah Upacara Suci
Upanayana Samskara merupakan salah satu upacara dalam agama Hindu yang memiliki makna penting dalam perjalanan spiritual seorang umat. Dalam konteks ini, persembahyangan Purnama dipilih sebagai waktu yang tepat untuk melaksanakan upacara tersebut, mengingat Purnama adalah waktu yang dianggap sangat suci dan penuh energi positif. Upacara ini merupakan simbol penerimaan seorang anak menjadi dewasa dalam kehidupan spiritualnya, di mana ia mulai memikul tanggung jawab lebih besar dalam menjalani ajaran agama Hindu.
Dalam tradisi Hindu, Upanayana Samskara sering dikaitkan dengan masuknya seseorang ke dalam pendidikan spiritual yang lebih mendalam, serta menjadi tanda dimulainya perjalanan hidup yang lebih bermakna. Secara umum, upacara ini melibatkan proses pemakaian japa mala (kalung doa) yang dilakukan dengan penuh khidmat, serta sejumlah ritual lain yang bertujuan untuk menyucikan diri dan memohon petunjuk Tuhan.
Prosesi Persembahyangan Purnama yang Khidmat
Acara persembahyangan Purnama dimulai dengan upacara pemujaan yang dilaksanakan di depan altar utama pura. Pemangku I Nengah Parta yang memimpin acara ini memimpin para umat untuk melantunkan mantra-mantra dengan suara yang penuh penghayatan. Suasana hening menyelimuti pura, sementara umat Hindu yang hadir dengan tekun memanjatkan doa-doa sesuai dengan ajaran agama Hindu, memohon agar diberikan keselamatan, kesehatan, serta kedamaian dalam kehidupan.
Setiap umat yang hadir di Pura Eka Bhakti membawa sesajen sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan kepada Tuhan. Sesajen yang terdiri dari buah-buahan, bunga, serta persembahan lainnya diletakkan di altar yang sudah disiapkan, sementara asap dupa yang beraroma khas mengharumkan suasana.
Acara ini juga diwarnai dengan prosesi pembacaan mantram yang dilakukan secara bersama-sama oleh umat Hindu. Tarian dan musik tradisional Bali turut memeriahkan jalannya acara, dengan irama gamelan yang dimainkan dengan penuh harmoni. Puncak acara adalah doa bersama yang dipimpin oleh Pemangku I Nengah Parta, yang memohon agar setiap umat dapat diberkahi dengan kebahagiaan, kesucian, serta kekuatan dalam menjalani hidup.
Umat yang turut hadir dalam persembahyangan Purnama ini sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya dan keagamaan Hindu di daerah tersebut. Ibu Denik ,mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga keberagaman budaya dan agama, serta mempererat hubungan antarumat beragama.
Menurutnya, kegiatan seperti Upanayana Samskara ini tidak hanya berfungsi sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai cara untuk mendidik generasi muda agar lebih menghargai nilai-nilai spiritual dan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Ia berharap agar tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, tidak hanya di tingkat keluarga tetapi juga di tingkat komunitas yang lebih luas.
Harapan Umat Hindu di Kecamatan Pakisaji
Kegiatan persembahyangan Purnama ini juga mencerminkan semangat umat Hindu di Kecamatan Pakisaji untuk terus menjaga tradisi dan ajaran agama mereka. Meskipun masyarakat Hindu di Kabupaten Malang tidak sebanyak di daerah-daerah lainnya, mereka tetap antusias dalam menjalani setiap ritual agama yang mereka percayai.
Seorang umat yang hadir dalam persembahyangan ini, mengungkapkan bahwa acara seperti ini memberi kesempatan bagi dirinya dan keluarga untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. "Kami merasa diberkahi setiap kali mengikuti upacara seperti ini. Selain mendapatkan kedamaian batin, acara ini juga mempererat hubungan antar sesama umat Hindu," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pelaksanaan Upanayana Samskara dan persembahyangan Purnama ini menjadi salah satu momen penting dalam kehidupan spiritual mereka, yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Hal ini juga menjadi bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka.
Penutupan yang Penuh Harapan
Dengan berakhirnya persembahyangan Purnama di Pura Eka Bhakti, suasana penuh keheningan dan rasa syukur masih terus terasa. Umat yang hadir meninggalkan pura dengan hati yang tenang, memegang harapan besar untuk terus bisa menjalani kehidupan yang lebih baik, lebih bermakna, dan penuh kedamaian.
Upacara ini tidak hanya menjadi ajang untuk berdoa, tetapi juga sebagai bukti bahwa tradisi dan budaya Hindu di Kecamatan Pakisaji tetap hidup dan berkembang, serta menjadi kekuatan spiritual yang memberikan kedamaian dan kebahagiaan bagi umatnya. Persembahyangan Purnama ini menjadi salah satu tonggak penting dalam menjaga dan melestarikan kepercayaan serta ajaran agama Hindu di daerah tersebut.
Tags
keagamaan