“Pemuda Katolik Kabupaten Malang: Menyala dalam Spiritualitas dan Pelayanan”



Kabupaten Malang Minggu 19 Oktober 2025 – Dalam upaya mempererat tali persaudaraan dan memperkuat semangat pelayanan di kalangan pemuda Katolik, Pengurus Pemuda Katolik (PK) Kabupaten Malang menggelar kegiatan Perkenalan Pengurus PK Pemuda Kabupaten Malang yang berlangsung dengan penuh semangat dan kekeluargaan. Yang diadakan di Kapel Wisma Bhakti di desa Kebon agung kecamatan Pakisaji. Acara ini menjadi momentum penting bagi pengurus baru untuk memperkenalkan diri sekaligus memperdalam pemahaman akan spiritualitas, visi misi, serta tata kelola organisasi Pemuda Katolik.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para pengurus, kader muda, dan perwakilan dari berbagai paroki di wilayah Kabupaten Malang. Suasana berlangsung hangat, diwarnai dengan semangat kebersamaan dan tekad untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Katolisitas dalam kehidupan berorganisasi serta pelayanan masyarakat.

Doa Pembukaan: Mengawali dengan Rasa Syukur dan Persaudaraan

Acara dibuka dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh Rm. Juan SVD. Dalam doanya, beliau mengajak seluruh peserta untuk bersyukur atas kesempatan dapat berkumpul dan berproses bersama sebagai satu keluarga besar Pemuda Katolik. Rm. Juan menekankan pentingnya menjadikan Kristus sebagai pusat dari setiap karya pelayanan dan perjuangan dalam organisasi.

 “Kita tidak sekadar berkumpul untuk membentuk struktur, tetapi untuk membentuk hati dan semangat melayani. Roh Kuduslah yang mempersatukan kita,” ujar Rm. Juan dalam sambutannya.

Doa pembukaan tersebut menjadi momen reflektif yang menyentuh hati para peserta, menegaskan bahwa dasar utama dalam berorganisasi adalah iman dan kasih persaudaraan.

Spiritualitas Kader: Jiwa Penggerak yang Melayani

Materi pertama disampaikan oleh Bapak Drs. Marius Eduardus Kakok Kuarniantono, selaku Pembina PK Kabupaten Malang, dengan tema “Spiritualitas Kader”. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa menjadi kader Pemuda Katolik tidak hanya berarti aktif dalam kegiatan organisasi, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan rohani dan sosial.

Bapak Marius menekankan bahwa spiritualitas kader harus berakar pada semangat pengabdian dan cinta kasih. Ia mengajak para kader untuk memiliki sikap rendah hati, tekun, serta mampu menghidupi nilai-nilai Katolik dalam kehidupan sehari-hari.

 “Pemuda Katolik adalah pelayan, bukan penguasa. Kita hadir untuk menjadi garam dan terang, terutama di tengah masyarakat yang membutuhkan sentuhan nilai-nilai Kristiani,” tegasnya.

Pesan tersebut menggugah semangat peserta untuk semakin menyadari peran penting mereka dalam membangun Gereja dan bangsa melalui karya nyata.

Meneguhkan Arah: Visi dan Misi Pemuda Katolik

Sesi berikutnya diisi oleh Bapak Tobias Gula Aran, S.H., M.H., yang selain menjabat sebagai Komisioner Bawaslu Kabupaten Malang, juga merupakan Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi PK Kabupaten Malang. Dalam materinya bertajuk “Visi dan Misi Pemuda Katolik”, Bapak Tobias menguraikan arah gerak organisasi yang berpijak pada semangat kebangsaan dan keimanan.

Beliau menegaskan bahwa visi Pemuda Katolik adalah mencetak kader yang beriman, cerdas, tangguh, serta berperan aktif dalam kehidupan sosial dan politik tanpa kehilangan nilai moral Kristiani. Dalam konteks Kabupaten Malang, peran Pemuda Katolik diharapkan dapat menjadi mitra kritis dan solutif bagi pemerintah dan masyarakat.

 “Kita harus berani hadir di tengah masyarakat, memperjuangkan keadilan dan kebenaran, serta menjadi teladan integritas. Pemuda Katolik bukan sekadar organisasi, melainkan gerakan moral,” tutur Bapak Tobias.

Paparan tersebut membuka ruang dialog antara peserta dan narasumber, membahas berbagai tantangan pemuda Katolik dalam menghadapi dinamika sosial, politik, dan budaya saat ini.

Memahami Akar dan Struktur: Sejarah serta Tata Kelola Organisasi

Materi terakhir disampaikan oleh Sdr. Albert, perwakilan dari Pengurus Komisariat Daerah (Komda) Jawa Timur. Ia membawakan materi berjudul “Sejarah PK, Struktur & Tata Kelola Organisasi”. Dalam penjelasannya, Albert menekankan pentingnya memahami perjalanan sejarah Pemuda Katolik yang telah berdiri sejak masa awal kemerdekaan Indonesia.

Ia menjabarkan bahwa Pemuda Katolik lahir sebagai wadah pembinaan kader muda Katolik yang berkomitmen terhadap Gereja dan Tanah Air. Pemahaman terhadap struktur organisasi dan tata kelola yang baik menjadi dasar untuk mewujudkan kinerja yang solid, profesional, dan berintegritas.

 “Setiap pengurus harus tahu posisi dan tanggung jawabnya. Organisasi akan kuat bila setiap anggota memahami perannya dan bekerja dalam semangat sinergi,” ujarnya.

Foto Bersama dan Peneguhan Semangat Persaudaraan

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara pengurus, pembina, narasumber, dan peserta Mapenta (Masa Penerimaan Anggota). Momen ini menjadi simbol persatuan dan awal yang baru bagi Pemuda Katolik Kabupaten Malang dalam melangkah ke masa depan.

Para peserta menyampaikan rasa syukur dan harapan agar kegiatan ini menjadi titik tolak bagi terbentuknya kader-kader muda yang tangguh, beriman, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi Gereja dan masyarakat luas.

Penutup: Melangkah Bersama dalam Semangat Pelayanan

Kegiatan Perkenalan Pengurus PK Pemuda Kabupaten Malang bukan sekadar acara seremonial, tetapi menjadi ruang pembentukan karakter dan penguatan spiritualitas kader. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen pelayanan, Pemuda Katolik Kabupaten Malang bertekad untuk terus menjadi pelopor kebaikan, memperjuangkan nilai kemanusiaan, dan menghadirkan wajah Gereja yang hidup di tengah masyarakat.

Acara ini menandai langkah awal bagi para pengurus dan kader untuk terus berproses, berjuang, dan berkarya dalam terang iman.
Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال