Malang – Tiga komunitas besar yang berkiprah aktif di wilayah Kabupaten Malang, yakni Enjoy Family Community (EFC), Barisan Genk Solo (BGS), dan Komunitas Pecinta Film Indonesia (KAFI), menggelar acara pertemuan akrab bertajuk “Pertemuan Tipis-tipis” pada Minggu (tanggal sesuai kebutuhan) di Aula TK ALSA, Desa Sidorahayu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi antaranggota komunitas, sekaligus ajang mempererat tali persaudaraan lintas hobi dan latar belakang.
Pertemuan Sederhana yang Sarat Makna
Walau mengusung tema yang santai, acara “Pertemuan Tipis-tipis” ini dirancang dengan sangat hangat dan penuh kekeluargaan. Para anggota dari tiga komunitas hadir sejak pagi hari dengan semangat untuk berkumpul, saling mengenal lebih dekat, dan menikmati kebersamaan.
Acara dibuka secara resmi sekitar pukul 09.00 WIB oleh MC, Bapak Slamet, yang juga merupakan salah satu anggota aktif komunitas. Dengan gaya komunikatif dan penuh humor, Bapak Slamet berhasil mencairkan suasana sejak awal, mengundang tawa serta antusiasme dari seluruh peserta.
Doa Bersama dan Sambutan Penuh Inspirasi
Sebagai bagian dari pembukaan, kegiatan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu tokoh masyarakat setempat. Doa tersebut dipanjatkan sebagai ungkapan rasa syukur atas terselenggaranya acara, sekaligus harapan agar komunitas-komunitas ini terus tumbuh menjadi wadah positif bagi anggotanya.
Setelah doa, sambutan disampaikan oleh Ketua Panitia sekaligus Ketua dari ketiga komunitas, Bapak Agus. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas partisipasi seluruh anggota.
> “Acara ini adalah bentuk nyata bahwa komunitas bisa menjadi rumah kedua. Bukan hanya tempat berkegiatan, tapi juga tempat berbagi, bersilaturahmi, dan saling mendukung. Semoga pertemuan ini bukan yang terakhir, dan kita bisa terus menjalin sinergi positif ke depannya,” ujar Bapak Agus disambut tepuk tangan meriah para peserta.
Beliau juga menegaskan bahwa kolaborasi antar komunitas seperti ini akan membuka lebih banyak peluang untuk berkegiatan bersama di masa depan, baik dalam bentuk diskusi, nonton bareng, bakti sosial, maupun kegiatan produktif lainnya.
Hiburan, Canda Tawa, dan Ramah Tamah
Usai sesi sambutan, acara berlanjut ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: sesi hiburan dan ramah tamah. Berbagai kegiatan hiburan sederhana namun menyenangkan dihadirkan, mulai dari games interaktif, karaoke, hingga pertunjukan bakat dari para anggota komunitas. Suasana menjadi semakin meriah ketika beberapa peserta tampil spontan menyumbangkan lagu-lagu favorit, membangkitkan semangat kebersamaan di antara para hadirin.
Selain hiburan, tersedia pula sajian kuliner khas rumahan yang disiapkan oleh para anggota. Hidangan tersebut menjadi pelengkap kebersamaan, sekaligus memperkuat rasa kekeluargaan yang memang menjadi nilai utama dari acara ini.
Ramah tamah berlangsung hangat. Para anggota yang sebelumnya hanya saling kenal melalui media sosial atau pertemuan singkat, kini bisa bertukar cerita secara langsung, saling bertukar nomor kontak, hingga merencanakan agenda kegiatan ke depan.
Menguatkan Solidaritas Komunitas Lokal
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa komunitas tidak hanya berkutat pada aktivitas masing-masing, namun juga mampu menjalin koneksi lintas bidang. EFC yang dikenal sebagai komunitas keluarga, BGS dengan semangat solidaritasnya, serta KAFI yang mempromosikan kecintaan pada film Indonesia, berhasil menyatu dalam satu ruang yang sama, tanpa sekat atau perbedaan.
Menurut salah satu peserta, Ibu Sri, anggota EFC, acara seperti ini sangat penting untuk memperkuat solidaritas sosial di tingkat komunitas.
“Di tengah kesibukan masing-masing, acara seperti ini memberi ruang untuk kita berhenti sejenak, berbagi tawa, dan saling menguatkan. Terima kasih untuk panitia dan semua yang terlibat,” ujarnya.
Penutup dan Harapan Ke Depan
Acara “Pertemuan Tipis-tipis” ini ditutup dengan sesi foto bersama yang dipenuhi canda dan keceriaan. Para anggota dari EFC, BGS, dan KAFI berbaur tanpa batas, menunjukkan bahwa komunitas adalah ruang inklusif yang menyatukan berbagai kalangan.
Bapak Agus dalam pernyataan penutupnya menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Ia juga membuka peluang bagi komunitas-komunitas lain di Kabupaten Malang untuk ikut bergabung dalam kegiatan bersama yang positif.
Dengan semangat kebersamaan yang tinggi dan antusiasme dari para peserta, “Pertemuan Tipis-tipis” ini menjadi lebih dari sekadar pertemuan informal. Ia menjadi simbol nyata persaudaraan lintas komunitas di Kabupaten Malang—menyemai nilai-nilai solidaritas, kekeluargaan, dan cinta terhadap aktivitas positif di tengah masyarakat.
Tags
Sosial Masyarakat