Perayaan Penuh Syukur di Usia Kedua Lingkungan Santa Cecilia
Minggu, 23 November 2025 menjadi hari penuh sukacita bagi seluruh umat Lingkungan Santa Cecilia. Bertempat di Columbarium & Taman Doa Karmel Parantijati, Jalan Raya Pandanlandung, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Malang, umat berkumpul untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang kedua. Dengan mengusung tema “Bersatu dalam Iman, Bertumbuh dalam Kasih”, perayaan ini tidak hanya menjadi bentuk ungkapan syukur atas perjalanan umat selama dua tahun, tetapi juga momentum memperkuat persaudaraan serta komitmen hidup beriman dalam komunitas.
Sejak pagi, suasana Taman Doa terasa khidmat dengan kehadiran umat yang datang bersama keluarga. Tempat yang dikenal akan suasananya yang sejuk dan penuh ketenangan ini semakin memberi kedalaman makna bagi jalannya seluruh rangkaian ibadah.
Ibadah Sabda: Mengawali Perayaan dengan Kesaksian Iman
Acara dimulai dengan Ibadah Sabda yang dipandu oleh Bapak Paulus Seko. Dengan suara yang tenang dan penuh wibawa, beliau mengajak umat untuk merenungkan kasih Tuhan yang telah menyertai perjalanan Lingkungan Santa Cecilia sejak dibentuk dua tahun lalu. Dalam pengantarnya, Bapak Paulus Seko menyampaikan bahwa usia dua tahun bagi sebuah lingkungan adalah masa yang masih sangat muda, namun sudah cukup untuk melihat begitu banyak karya Tuhan yang hadir melalui kebersamaan umat.
Doa-doa disampaikan dengan penuh penghayatan, menunjukkan bahwa seluruh umat hadir bukan sekadar untuk merayakan ulang tahun lingkungan, tetapi juga untuk memperbaharui komitmen hidup sebagai bagian dari tubuh Kristus.
Renungan: Harapan untuk Terus Bertumbuh dalam Kasih
Setelah pembacaan sabda, renungan dibawakan oleh Bapak Juari yang juga merupakan salah satu tokoh sesepuh Lingkungan Santa Cecilia. Dalam renungannya, beliau menekankan bahwa tema “Bersatu dalam Iman, Bertumbuh dalam Kasih” bukan hanya slogan, tetapi harus menjadi semangat yang terus dihidupi dalam kehidupan komunitas sehari-hari.
Beliau mengajak umat untuk tetap setia dalam kebersamaan, saling menopang, serta menghadirkan kasih Tuhan melalui perbuatan nyata bagi sesama, baik di lingkungan maupun di tengah masyarakat. Pesan renungan ini menambah kedalaman makna perayaan, mengingatkan kembali bahwa kebersamaan adalah kekuatan yang membuat umat semakin bertumbuh.
Doa Rosario: Mengalungkan Mawar kepada Bunda Maria
Rangkaian acara dilanjutkan dengan Doa Rosario yang dipimpin oleh Bapak Matius. Doa ini menjadi wujud persembahan umat kepada Bunda Maria, sebagai tanda permohonan agar lingkungan terus diberkati, dijaga, dan dipenuhi damai. Suasana Rosario berjalan khidmat, butir demi butir doa disampaikan dengan kekhusyukan, memperkuat persekutuan dalam suasana doa yang mendalam.
Lagu dan Pujian: Mengangkat Syukur melalui Nada
Ibadah semakin semarak dengan lagu dan pujian yang dipimpin oleh Ibu Veronika. Dengan suara merdu dan penguasaan musik yang baik, beliau mampu mengajak umat bernyanyi bersama, memuji Tuhan dengan sukacita. Pujian-pujian tersebut menambah kehangatan perayaan, menjadikan ibadah bukan hanya hening tetapi juga penuh syukur.
Pemotongan Tumpeng: Simbol Syukur dan Kebersamaan
Bagian yang paling dinantikan dalam perayaan HUT adalah pemotongan tumpeng. Ketua Lingkungan Santa Cecilia, Ibu Sondang, diberi kehormatan untuk melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur atas perjalanan lingkungan selama dua tahun. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh umat yang sudah bergotong royong membangun kebersamaan dan pelayanan di lingkungan.
Potongan tumpeng pertama kemudian diberikan kepada bapak Juari, sesepuh Lingkungan Santa Cecilia, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan keteladanan beliau dalam kehidupan berkomunitas. Suasana haru dan hangat terasa ketika umat menyaksikan momen ini, mencerminkan rasa hormat dan kasih yang begitu kuat di antara mereka.
Ramah Tamah: Kebersamaan yang Menguatkan Persaudaraan
Setelah seluruh rangkaian ibadah selesai, acara dilanjutkan dengan ramah tamah. Hidangan yang tersaji berasal dari sumbangan umat, menunjukkan semangat gotong royong khas Lingkungan Santa Cecilia. Suasana penuh canda tawa dan obrolan akrab mewarnai waktu ramah tamah tersebut. Umat saling bertukar cerita, mempererat hubungan, dan menikmati kebersamaan dalam suasana santai. Dan juga ada Door prize untuk para orang tua dan hadiah untuk anak anak lingkungan santa Cecilia.
Foto Bersama: Mengabadikan Momen Berharga
Tak lengkap rasanya perayaan tanpa foto bersama. Seluruh umat berkumpul untuk mengabadikan momen indah ini. Dengan latar suasana taman yang asri, kebersamaan umat tergambar jelas dalam senyum-senyum hangat yang terekam kamera.
Penutup: Doa sebagai Tanda Syukur Bersama
Acara ditutup dengan doa bersama yang diikuti seluruh umat Lingkungan Santa Cecilia. Doa tersebut menjadi simbol bahwa segala kegiatan, sukacita, dan upaya pelayanan hanya dapat berjalan dengan penyertaan Tuhan.
Perayaan HUT ke-2 ini bukan sekadar acara tahunan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen umat dalam bersatu, saling mengasihi, dan terus bertumbuh dalam iman. Dengan semangat yang semakin kuat, Lingkungan Santa Cecilia diharapkan dapat terus menjadi komunitas yang hidup, aktif, dan penuh kasih dalam perjalanan imannya ke depan.
Tags
Keagamaan