Perwakilan Puskesmas Wagir Hadiri Evaluasi Bumil Risti di Pendopo Kabupaten Malang


Perwakilan Puskesmas Wagir Hadiri Evaluasi Bumil Risti di Pendopo Kabupaten Malang

Pada Selasa, 2 Desember 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengadakan kegiatan Evaluasi Pendampingan Bumil Risti atau Ibu Hamil Risiko Tinggi. Kegiatan ini diselenggarakan di BPSDM Agus Salim lantai dua dan dihadiri oleh berbagai perwakilan dari puskesmas. Salah satu yang hadir dengan formasi lengkap adalah Puskesmas Wagir. Evaluasi ini menjadi momen penting untuk meninjau kembali hasil pendampingan ibu hamil dengan risiko tinggi sekaligus memastikan bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak terus berjalan optimal di tingkat desa dan kecamatan.

Dari Puskesmas Wagir hadir Dr Yanti, Ibu Sartika Arimbi, Bu Indah dari Promkes, Bidan Nia dari Desa Sumbersuko, Ibu Sri Ribut dari Desa Sidorahayu, Bu Luluk R dari Desa Sitirejo, Bu Rini dari Desa Mendalanwangi, dan Bu Suhartutik dari Desa Jedong. Perwakilan dari kelima desa tersebut merupakan bidan desa dan kader kesehatan yang selama ini secara langsung mendampingi ibu hamil risiko tinggi. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa Puskesmas Wagir benar benar memberi perhatian penuh terhadap program pendampingan Bumil Risti di wilayahnya.

Acara dimulai pukul Sembilan pagi. Peserta mengikuti kegiatan dengan tertib sesuai arahan panitia. Kegiatan evaluasi ini dihadiri oleh perwakilan dari beberapa puskesmas lain yang turut memaparkan hasil pendampingan selama enam bulan terakhir. Suasana berlangsung serius karena banyak laporan penting yang harus disampaikan dan menjadi dasar evaluasi program kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Malang.

Sambutan sekaligus pembukaan acara disampaikan oleh Bapak Gunawan Joko Untoro. Dalam laporannya, beliau menegaskan kondisi terbaru mengenai Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Beliau menyampaikan bahwa pada tahun sebelumnya angka kematian berada pada kisaran delapan belas persen. Namun pada tahun 2025 angka tersebut meningkat hingga mencapai lima puluh persen. Peningkatan ini menjadi perhatian khusus bagi Dinas Kesehatan karena menyangkut keselamatan ibu dan bayi. Beliau menekankan pentingnya memperkuat pendampingan ibu hamil risiko tinggi mulai dari tingkat puskesmas hingga kader kesehatan di lapangan agar pencegahan dapat dilakukan lebih optimal.

Setelah sambutan pembuka, acara dilanjutkan oleh Ibu Retno Indarti yang memandu sesi pemaparan dari lima puskesmas. Puskesmas Wagir menjadi pemateri pertama. Pemaparan disampaikan oleh Ibu Sartika Arimbi yang menjelaskan laporan pendampingan selama enam bulan. Ia memaparkan bahwa pendampingan dilakukan pada lima desa lokus yaitu Desa Sitirejo, Desa Sidorahayu, Desa Mendalanwangi, Desa Jedong, dan Desa Sumbersuko. Total terdapat empat puluh sembilan ibu hamil risiko tinggi yang didampingi oleh dua puluh kader kesehatan. Dari jumlah tersebut tiga puluh enam ibu telah melahirkan dan semuanya dalam kondisi sehat baik ibu maupun bayinya. Tidak ditemukan kasus kematian ibu atau bayi pada wilayah Wagir dan hal ini menjadi capaian positif yang patut diapresiasi.

Setelah pemaparan dari Puskesmas Wagir, kegiatan dilanjutkan dengan laporan dari Puskesmas Kalepare sebagai penyaji kedua. Puskesmas Jabung memberikan laporan ketiga, disusul oleh Puskesmas Ketawang sebagai penyaji keempat dan Puskesmas Lawang sebagai pemapar terakhir. Masing masing memaparkan hasil pendampingan, hambatan yang dihadapi selama pendampingan, serta upaya upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap ibu hamil risiko tinggi.

Setelah seluruh pemaparan selesai, acara dilanjutkan dengan arahan dari Ibu Dewi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Beliau memberikan penjelasan mengenai pentingnya penyusunan SPJ yang benar dan sesuai prosedur agar seluruh kegiatan berjalan tepat sasaran. Dalam paparannya disebutkan bahwa jumlah total ibu hamil risiko tinggi di Kabupaten Malang mencapai seratus enam puluh tujuh orang. Wilayah Wagir mendapatkan perhatian khusus karena pendampingannya dianggap lengkap, sistematis, dan menunjukkan hasil yang baik. Ibu Dewi juga memberikan apresiasi kepada para bidan desa dan para kader kesehatan yang menjadi ujung tombak pendampingan di lapangan.

Kegiatan evaluasi diakhiri dengan pembagian makan siang dan transport bagi seluruh peserta. Suasana keakraban terlihat di akhir acara karena sebagian besar peserta telah saling bekerja sama dalam berbagai kegiatan kesehatan sebelumnya. Tidak lupa dilakukan sesi dokumentasi bersama seluruh perwakilan yang hadir sebagai penutup kegiatan hari itu. Dengan berakhirnya kegiatan evaluasi ini diharapkan pendampingan ibu hamil risiko tinggi khususnya di wilayah Puskesmas Wagir dapat terus ditingkatkan sehingga mampu menekan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Malang.


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال