Semangat Ramadhan, Warga Bersatu dalam Ibadah dan Tradisi
Sitirejo, 1 Maret 2025 — Ribuan jamaah memadati masjid-masjid di Desa Sitirejo pada malam pertama shalat tarawih, menandai dimulainya bulan suci Ramadhan. Antusiasme warga terlihat jelas, mulai dari anak-anak hingga lansia, yang berbondong-bondong datang untuk melaksanakan ibadah bersama.
Masjid Darrul mutakin menjadi salah satu titik utama pelaksanaan tarawih, dengan jamaah yang meluber hingga ke halaman masjid. Ketua Takmir Masjid, Haji Sulaiman, menyampaikan bahwa tradisi tarawih berjamaah ini bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga.
“Setiap Ramadhan, masjid bukan hanya jadi tempat shalat, tapi juga pusat kegiatan sosial. Kami juga menggelar tadarus Al-Qur’an dan buka puasa bersama,” ujar Haji Sulaiman.
Uniknya, di Desa Sitirejo, shalat tarawih dilakukan dengan dua versi: 20 rakaat bagi yang mengikuti tradisi lama dan 8 rakaat bagi jamaah yang memilih versi lebih singkat. Meski ada perbedaan, suasana tetap kondusif dan penuh toleransi.
Selain shalat tarawih, warga juga mempertahankan tradisi "megengan", yaitu kenduri kecil sebelum Ramadhan sebagai bentuk doa bersama agar ibadah puasa berjalan lancar.
Kehangatan dan kekompakan warga Sitirejo dalam menjalankan ibadah Ramadhan menjadi cerminan kuatnya tradisi dan semangat gotong royong di tengah masyarakat