01 Mei 2025 – Kamis malam Jum’at kembali menjadi momen penuh keteduhan bagi Jama'ah Majelis Cinta Ulama (MCU) Abah Anton. Bertempat di kediaman Abah Anton kegiatan rutinan istighozah dzikir dan kirim doa terlaksana dengan khidmat Tidak hanya diikuti oleh jama'ah setempat malam itu juga turut hadir rombongan Jama'ah Tebu Temu Buwek dari Desa Sitirejo Kecamatan Wagir Kabupaten Malang yang secara khusus meluangkan waktu untuk bergabung dalam majelis yang penuh barokah tersebut
Kegiatan diawali dengan pembacaan istighozah dan dzikir bersama yang dipimpin oleh Gus Saji Para jama'ah tampak larut dalam lantunan doa dan dzikir yang memenuhi ruang dengan nuansa keheningan dan kekhusyukan Setelah dzikir dan pembacaan doa seluruh hadirin memanjatkan doa khusus untuk almarhum dan almarhumah dari keluarga besar jama'ah yang telah berpulang mendahului Semangat untuk terus mengingat dan mendoakan mereka yang telah tiada menjadi pengikat erat ukhuwah dan kepedulian antar jama’ah
Salah satu momen yang sangat dinanti pada malam itu adalah ceramah yang disampaikan oleh KH Nursalim dari Kebonsari Dalam tausiyahnya beliau mengangkat satu tema penting yang menyentuh hati seluruh hadirin yakni tentang sejarah dan keteladanan sosok almarhum KH M Baidlowi Muslich
KH Nursalim memaparkan dengan penuh rasa hormat dan takzim bagaimana KH M Baidlowi Muslich adalah seorang ulama yang dikenal akan kebaikan dan kesabarannya dalam menjalani hidup serta membimbing umat Beliau bukan hanya menjadi sosok guru yang dihormati di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar tetapi juga seorang figur panutan yang hidupnya penuh dengan teladan akhlak mulia dan pengabdian tanpa pamrih
Dalam ceramahnya KH Nursalim tidak hanya menyampaikan sejarah singkat perjuangan KH M Baidlowi Muslich namun juga mengajak para jama'ah untuk meneladani sifat-sifat sabar dan ikhlas yang selama ini beliau contohkan Di tengah kehidupan yang penuh tantangan dan cobaan seperti sekarang ini sikap sabar dan penuh kebaikan sangat dibutuhkan untuk menjaga hati dan langkah hidup.
KH.Nursalim juga menekankan bahwa mengenang ulama bukan sekadar mengingat nama atau cerita tetapi juga dengan meneruskan nilai-nilai kebaikan yang telah diwariskan Beliau kemudian mengajak seluruh jama'ah untuk bersama-sama membacakan surat Al-Fatihah yang dipersembahkan khusus untuk KH M Baidlowi Muslich Suasana hening sejenak dipenuhi kekhusyukan ketika lantunan Al-Fatihah terdengar dari seluruh sudut ruang.
Semangat keistiqomahan dalam beribadah dan mempererat tali silaturahmi semakin terasa pada malam itu Kehadiran jama'ah dari berbagai tempat termasuk Tebu Temu Buwek memperlihatkan bahwa majelis ini bukan hanya sekadar rutinitas mingguan tetapi juga menjadi ruang untuk memperkuat nilai-nilai keimanan dan kebersamaan Ada harapan besar agar kegiatan ini terus berlanjut dan berkembang menjadi jembatan penyatu hati serta sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Majelis malam itu ditutup dengan doa bersama yang kembali dipimpin oleh Gus Saji Dalam doanya beliau memohonkan kebaikan dunia akhirat untuk semua jama'ah dan keluarga serta memohon agar kegiatan seperti ini terus mendapatkan kemudahan dan keberkahan dari Allah SWT.
Malam pun kian larut namun hati para jama’ah tetap terasa hangat oleh siraman rohani dan kebersamaan yang tercipta Harapan agar bisa terus istiqomah tak hanya menjadi doa dalam lisan namun juga menjadi tekad dalam hati masing-masing untuk kembali hadir di Kamis malam selanjutnya membawa doa membawa harapan dan membawa semangat baru dalam perjalanan iman.
Tags
keagamaan